Adap makan dan minum

Untuk pertumbuhan, setiap hari sang buah hati memerlukan asupan makanan dan minuman yang halal dan bergizi seimbang. Pada masa bayi, anak selalu disuapi oleh orang tuanya, namun secara bertahap sejak usia 1 tahun ia mulai memiliki ingatan bahwa ada kegiatan makan dan minum akan dialaminya pada jam tertentu dan tempat tertentu, makan dilakukan hari ini, kemarin, dan esok. Anak juga telah mengenal beragam jenis makanan, bahkan kadang mulai rewel menolak jenis makanan tertentu, pendek kata ia telah mulai mengerti ada kegiatan rutin yang dinamakan makan dan minum setiap hari.

Kemudian bagi anak usia 2 tahun, Menurut Ronald E. Kleinman , M.D., Kepala bagian Pencernaan dan Gizi Anak di RS Umum Massachusetts, Boston, Amerika, usia 2 tahun merupakan fase awal kemandirian, ia dapat memutuskan apa yang ingin dimakannya.

Perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun misalkan dapat memegang alat makan sendiri dengan cara menggengam, sedangkan usia 5-6 tahun misalkan dapat mengoles selai di atas roti.
Dalam setiap acara makan dan minum itu, jadikanlah kesempatan bagi orang tua memberikan latihan proses belajar mandiri, makan dan minum sendiri, bagi sang anak sesuai tahapan usia dan kemampuannya, serta mengenalkan sejumlah adab/aturan/tata cara makan dan minum sesuai dengan aturan yang Islami.


Sejumlah aturan/adab makan minum yang dimaksud adalah sebagai berikut:


Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Ibnu Majah dan Al Baihaqi meriwayatkan dari Anas r.a. bahwa ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa menginginginkan agar Allah memperbanyak kebaikan rumahnya, maka hendaklah ia berwudhu ketika santapannya datang dan diangkat."

Membaca Basmalah sebelum makan dan Hamdalah sesudahnya
Abu Daud dan Tirmidzi meriwayatkan dari Aisyah r.a., Ia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Apabila salah seorang di antara kamu makan, hendaklah ia menyebut nama Allah Ta’ala (Basmalah). Dan apabila ia lupa menyebut nama Allah Ta’ala pada awalnya, maka hendaklah ia mengucapkan, Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu (Dengan menyebut nama Allah pada awalnya dan akhirnya)."

Meneguk minuman tidak sekaligus
Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kalian minum dengan sekali teguk seperti minumnya unta, tetapi minumlah dua atau tiga kali teguk. Dan bacalah Basmalah jika kalian minum, serta bacalah Hamdalah jika kalian selesai minum."

Tidak mencela makanan yang disajikan kepadanya.
Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa ia berkata: "Rasulullah saw. sama sekali tidak pernah mencela suatu makanan pun. Apabila beliau berselera terhadap makanan itu, maka beliau memakannya, dan jika beliau tidak menyukainya, maka beliau meninggalkannya."

Makan dengan tangan kanan dan makanan yang dekat
Muslim meriwayatkan dari Umar bin Abu Salamah r.a. Ia mengatakan: "Pernah aku menjadi seorang budak di bawah pengawasan Rasulullah saw. Ketika (makan), tanganku bergerak di tempat makanan, Rasulullah saw. menegurku, "Hai anak, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang dekat denganmu."

Larangan meniup minuman
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa: Nabi saw. telah melarang bernafas di dalam bejana atau meniup air di dalamnya." Meniup dan bernafas ketika minum dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.


Makan dengan posisi tegak
Muslim meriwayatkan dari Anas r.a bahwa ia berkata: "Aku melihat Rasulullah saw. duduk tegak ketika memakan buah kurma."

Dianjurkan Berbincang-bincang ketika makan
Muslim meriwayatkan dari Jabir r.a. bahwa Nabi saw. bertanya kepada keluarganya tentang lauk pauk. Mereka menjawab, "Kita tidak punya sesuatu selain cuka." Beliau memintanya dan memakannya sedikit, seraya bersabda, "Ya, lauk pauk adalah cuka. Ya, lauk-pauk adalah cuka."


Dianjurkan duduk ketika minum dan makan
Muslim meriwayatkan dari Anas r.a. dari Nabi saw.: "Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri. Qatadah berkata, "Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa itu lebih buruk." 

Jangan kekenyangan
Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan lainnya meriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda: "Tidak ada suatu tempat hunian anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap saja, sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika terpaksa ia harus berbuat, maka hendaknya sepertiga diisi untuk makanannya dan sepertiga didiisi untuk minumannya, serta sepertiga lagi diisi untuk nafasnya."
 

Demikianlah beberapa adab/aturan tentang makan dan minum bagi seorang muslim, semakin dini buah hati kita mengetahuinya, maka ia dapat dengan mudah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga apa yang dimakan buah hati selalu sesuai dengan do’a (do’a sebelum makan) sebagai berikut, "Ya Allah berkahilah kami dalam rizki yang telah Engkau limpahkan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa neraka." Serta do’a (sesudah makan) "Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami Muslim." (H.R. Abu Daud). Aamiin.

Sumber : dudung.net 
Terima kasih pada sumber kami.


Tags:

About

Thank you for your visit in my blog, you can access subtitle in this blog. If you need subtitle you can request in my contact or comment in one of article. Author : Alan Hendrawan

0 comments

Leave a Reply

Thank you for your comment in my blog