Menutup
aurat sudah menjadi suatu kewajiban bagi umat muslim. Maka tak heran
jika busana muslim di Indonesia makin pesat berkembang. Bahkan
diharapkan 10 hingga 15 tahun mendatang, Indonesia bisa menjadi kota
mode busana muslim layaknya kota-kota mode termahsyur di dunia yang
memiliki ikon fashionsendiri.
Apalagi,
kini Indonesia telah mencanangkan sebagai Kiblat Fashion Muslim Dunia.
Hal ini diharapkan bisa meningkatkan ekspor dalam negeri dan mampu
mengundang banyak turis mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.
Besarnya
jumlah umat muslim di Indonesia juga menjadi alasan adanya pencanangan
ini. Beranekaragamnya corak etnik budaya Indonesia bahkan bisa dijadikan
modal utama untuk mengembangkan desain busana muslim beserta
aksesorisnya yang menarik dan memiliki nilai jual tinggi.
“Produk-produk
busana muslim bisa mewarnai konsumen dunia. Karena saat ini model dan
gaya busana muslim bisa digunakan di segala aktivitas," kata Deputi
Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian RI, Edy Putra Irawady, saat Pembukaan Pameran
Indonesia Islamic Fair 2010 di Plaza Indonesia, baru-baru ini.
Menurut dia, industri fashion bisa
dibuat lebih kreatif agar memiliki daya saing di pasar dunia.
Kreativitas para desainer juga akan memberi nilai tambah bagi industri
ini. Hal senada juga dikemukakan oleh Direktur Indonesia Islamic Fashion
Consortium (IIFC), Gilardi Wahyu Setijono.
Terlepas dari itu, berkembangnya industri fashion muslim
di tanah air akan berimbas positif bagi sektor ekonomi, seperti
peningkatan ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT), pemberdayaan usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mendorong pariwisata, dan
menambah lapangan kerja.
Saat
ini, jumlah ekspor TPT dalam negeri Indonesia senilai US$10 miliar.
“Jika kita fokus mendorong produk busana muslim, bisa saja 10 tahun
nanti nilainya menjadi US$40 miliar,” kata Gilardi.
Untuk
itu, bersamaan dengan dicanangkannya Indonesia Sebagai Kiblat Fashion
Muslim Dunia, dibuka pula pameran busana muslim prestisius bertajuk
Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) 2010 yang digelar mulai 12
Agustus-3 September 2010 di Plaza Indonesia.
Sebanyak
31 perancang busana muslim terkemuka akan dilibatkan dalam acara
tersebut. Mulai dari Anne Rufaidah, Ida Royani, Merry Pramono, Dian
Pelangi, Iva Lativah hingga desainer terkemuka lainnya seperti Ghea
Panggabean dan Stephanus Hamy. Mereka khusus mengeluarkan karya khusus
Ramadan untuk perhelatan IIFF.
Sumber : vivanews
0 comments