Shalat Sunat Rawatib

Ust. Wawan Shofwan
Makna Rawatib

Rawatib berasal dari kata ratibah yang artinya tetap atau terus-menerus dengan kata lain dawam.
Menurut syariat salat sunat rawatib adalah salat sunat yang keberadaannya senantiasa mengikuti adanya salat wajib.

Jumlah Rakaat Salat Rawatib dalam Sehari Semalam

Di dalam hadis-hadis yang sahih diterangkan bahwa salat rawatib itu sepuluh rakaat atau dua belas rakaat. Hal ini diterangkan di dalam hadis-hadis sebagai berikut :

- Sepuluh Rakaat

عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ مَا قَالَ حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ  عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَةِ الصُّبْحِ وَكَانَتْ سَاعَةً لاَ يُدْخَلُ عَلَى النَّبِيِّ  فِيهَا حَدَّثَتْنِي حَفْصَةُ أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ وَطَلَعَ الْفَجْرُ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ

Dari Ibnu Umar, ia mengatakan,”Aku telah hafal dari Rasulullah saw. dua rakaat qabla Zuhur, dua rakaat ba’da Zuhur, dua rakaat ba’da magrib, dua rakaat ba’da isya dan dua rakaat sebelum Subuh. Itulah waktu yang aku tidak bertamu kepada Rasulullah saw.. Hafsah mencertakan kepada saya bahwa beliau saw. apabila terbit fajar dan muadzin telah mengumandangkan azan, beliau salat dua rakaat.'" Musnad Ahmad, II : 23, Sahih Al-Bukhari, I : 395


- Dua belas rakaat


عَنْ أُمِّ حَبِيْبَةَ بِنْتِ أَبِي سُفْيَانَ عَنِ النَّبِيِّ  قَالَ : مَنْ صَلَّى فِيْ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَجْدَةً سِوَى الْمَكْتُوْبَةِ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فَي الْجَنَّة

Dari Umu Habibah binti Abi Sufyan dari Nabi saw., beliau bersabda,”Barang siapa salat dua belas rakaat selain salat yang maktubah, maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga."

Musnad Ahmad, VI : 326,Sahih Al-Bukhari, I : 396, Sahih Muslim, I : 503, At-Tirmidzi, II : 274, Sunan An-Nasai Almujtaba,III : 260, dan Sunan Abu Daud, II : 19,  dan Ibnu Majah, I : 365.



Pada hadis yang diriwayatkan oleh Attirmidzi diterangkan rinciannya sebagai berikut :



مَنْ صَلَّى فِيْ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَجْدَةً سِوَى الْمَكْتُوْبَةِ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فَي الْجَنَّةِ ، أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعتَيَنِ بَعْدَهَا وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ  اْلعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ.

At-Tirmizi mengatakan,” Yang dimaksud barang siapa yang salat dua belas rakaat selain maktubah, akan dibangunkan sebuah rumah di surga ialah; empat rakaat qabla dzuhur, dua rakaat ba’da dzuhur, dua rakaat ba’da magrib, dua rakaat ba’da isya dan dua rakaat qabla subuh.'".Sunan At-Tirmidzi,  II :493.



Rasulullah saw. teramat menganjurkan agar umat beliau sangat memperhatikan salat rawatib ini bahkan beliau sendiri tidak pernah meninggalkannya kecuali pada saat bepergian atau dalam safar beliau. Hal ini dapat diartikan betapa Rasululah saw. menganjurkan agar salat rawatib ini didawamkan.



Tentang salat sunat rawatib ini banyak didapatkan hadis-hadis akan tetapi tidak semuanya sahih. Oleh karena itu perlu terlebih dahulu disampaikan di sini hadis-hadis yang sahih, baru kemudian hadis-hadis yang daif. Hal ini sangat penting untuk dibahas agar kita terpelihara dari melakukan salat-salat yang disangka rawatib padahal sesungguhnya merupakan bid'ah dalam bilangan rawatib itu sendiri. 


a. Qabla Subuh

` Perbedaan antara Salat Alfajr (As-Subuh) dan rak'atail Fajr



Terkadang ada yang masih tertukar ketika membaca atau menggunakan istilah di dalam hadis antara rak'atal fajri atau rak'atil fajri dengan salatul fajri atau salatus subhi. Umpamanya di dalam hadis sebagai beriut :



عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ  يُصَلِّي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ إِذَا سَمِعَ الْأَذَانَ وَيُخَفِّفُهُمَا

Dari Aisyah, ia berkata,"Rasulullah saw. melakukan salat dua rakaat fajar apabila telah mendengar Azan.". Sahih Muslim, I 500


عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ  قَالَ رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Dari Aisyah dari Nabi saw., beliau bersabda,"Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya." Musnad Ahmad, II : 265, Sahih Muslim, III : 1499, dan Sunan At-Tirmizi, II : 275.



Pada hadis ini menggunakan kata-kata rak'atal fajr yang artinya dua rakaat qabla subuh bukan dua rakaat fajar atau dua rakaat Subuh. Hal ini penting untuk dikemukakan karena menjadi salah pengertian jika diartikan dua rakaat Subuh. Bahkan ada yang mengerjakan salat fajar yang dilaksanakan setelah salat Subuh. Jelas hal ini merupakan kesalahan yang muncul akibat salah pengertian.


` Dua Rakaat yang Ringan dan Maknanya

Yang dimaksud dua rakaat yang ringan adalah bahwa pada kedua rakaat itu dikerjakan oleh Rasulullah saw. dengan membiasakan membaca surat-surat yang pendek dengan qiyam (berdiri), ruku, sujud maupun duduk yang sangat sebentar. Oleh karena itu dua rakaat ini disebut rak'ataeni khofifatain (dua rakaat yang ringan). Jadilah salat ini dilakukan dengan sangat sebentar. Demikian sebentarnya dua rakaat yang dikerjakan Rasulullah saw., beliau saw. masih dapat memanfaatkan waktu antara salat itu dan salat Subuh dengan membaringkan badan sambil menunggu panggilan Bilal untuk mengimami para sahabat.



عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ  إِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ بِالْأُولَى مِنْ صَلاَةِ الْفَجْرِ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ بَعْدَ أَنْ يَسْتَبِينَ الْفَجْرُ ثُمَّ اضْطَجَعَ عَلَى شِقِّهِ الْأَيْمَنِ حَتَّى يَأْتِيَهُ الْمُؤَذِّنُ لِلْإِقَامَةِ

Dari Az-Zuhri, ia mengatakan,"Urwah bin Az-Zubair mengabari aku bahwasannya Aisyah telah mengatakan, 'Rasulullah saw. apabila muazin diam waktu pertama dari salat Fajar, maka Rasululah saw. salat dua rakaat yang ringan (sebentar) sebelum salat Subuh setelah fajar benar-benar jelas, lalu beliau berbaring ke sebelah kanan sampai muazin mendatangi beliau untuk melakukan iqamat (qomat).'"Sahih Al-Bukhari, I : 1225



عَنْ عَائِشَةَ كَانَ النَّبِيُّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالْإِقَامَةِ مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ

"Dari Aisyah bahwa Nabi saw. salat dua rakaat yang ringan antara azan dan iqamah dari salat Subuh." Sahih Al-Bukhari, Sahih Al-Bukhari, I : 224, Sahih Muslim, I : 501.



Sebagaimana kita maklumi bahwa dua rakaat qabla Subuh adalah salat sunat setelah azan Subuh sebelum dikumandangkan iqamat salat Subuh. Salat ini merupakan dua rakaat yang ringan dalam arti cukup hanya dengan membaca surat-surat yang pendek setelah qiraah alfatihah. Umpamanya surat-surat Al-ikhlas dan Al-kafirun dan dua surat inilah yang paling sering dibaca oleh Rasulullah saw. dalam salat sunat qabla subuh beliau. Bahkan Aisyah menerangkan betapa sebentarnya salat qabla Shubuh Rasulullah sebagai berikut :



عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا كَانَتْ تَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ  يُصَلِّي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ فَيُخَفِّفُ حَتَّى إِنِّي أَقُولُ هَلْ قَرَأَ فِيهِمَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ

Dari Aisyah bahwa ia berkata,"Rasulullah saw. salat dua rakaat qabla Subuh dan diringankan sampai aku berkata,'Apakah beliau membaca Umul quran (Alfatihah) pada dua rakaat itu?'"Sahih. Muslim, I : 501. no. 724.


` Tetap Didawamkan Meski dalam Safar

Salat sunat qabla subuh atau disebut juga rak'atal fajr atau rak'atael fajr terbilang salat sunat yang diistimewakan dibanding dengan salat-salat sunat lainnya, bahkan sangat penting di antara salat-salat sunat rawatib. Hanya saja terjadi perbedaan pendapat mengenai apakah merupakan salat yang paling utama ataukah ada salat sunat lainnya yang lebih utama dari padanya. Hal ini tentu saja memerlukan kajian khusus mengapa sampai sedemikian rupa. Rasulullah saw. sendiri memperlihatkan sikap teramat mengistimewakan dua rakaat qabla subuh ini, sampai sahabat beliau menerangkannya dengan untaian kata sebagai berikut,



عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ عَلَى شَيْئٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ تَعَاهُدًا مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْ اْلفَجْرِ

Dari Aisyah, ia mengatakan,” Tidak pernah Nabi saw. sangat mewanti-wanti (sangat perhatian) atas sesuatu yang sunat melebihi pada dua rakaat qabla subuh." Sahih Al-Bukhari, I : 393, Sahih Muslim, I : 501



عَنِ ابْنِ سِيلاَنَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لاَ تَدَعُوا رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ وَإِنْ طَرَدَتْكُمْ الْخَيْلُ

Dari Ibnu Sailan dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah saw. telah bersabda,"Janganlah kalian meninggalkan dua rakaat Qabla Subuh walaupun seekor kuda mencampakkan kalian". Musnad Ahmad, II : 405, Sunan Abu Daud, II : 20, Sunan Al-Baihaqi Al-Kubra, II : 470 dan Malik



Hal inilah yang telah direkam oleh para sahabat sehingga betapa kita melalui hadis di atas diwanti-wanti diingatkan agat sangat perhatian terhadap dua rakaat qabla subuh sekaligus mengistimewakannya.



قَالَ ابْنُ الْقَيِّمِ فِي الْهَدْيِ وَكَانَ مِنْ هَدْيِهِ فِي سَفَرِهِ الاِقْتِصَارُ عَلَى الْفَرْضِ وَلَمْ يُحْفَظْ عَنْهُ أَنَّهُ  صَلَّى سُنَّةَ الصَّلاَةِ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا إِلاَّ مَا كَانَ مِنْ سُنَّةِ الْوِتْرِ وَالْفَجْرِ فَإِنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهَا حَضَرًا وَلاَ سَفَرًا اِنْتَهَى

Ibnul Qayyim berkata,"Adalah dari tuntunan Rasulullah saw. dalam safarnya mencukupkan salat wajib.Dan tidak terbukti dari Nabi saw. bahwa beliau salat sunat qabliyah atau ba'diyah selain salat witir dan qabla Subuh, karna beliau tidak pernah meninggalkannya dalam hadir dan safar beliau." Nailul Authar, III : 234.


` Lebih Baik daripa Dunia dan Isinya

Sebagaimana pentingnya salat dua rakaat Qabla Subuh, sedemikian rupa Rasulullah saw. memberikan perhatian dan tidak pernah mennggalkannya. Ternyata didapatkan keterangan Rasululah saw. yang membandingkan keutamaan salat ini dengan dunia ini beserta segala isinya.



َعَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِيِّ  قَالَ : رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا.

Dan dari Aisyah dari Nabi saw., beliau bersabda,” Dua rakaat sebelum subuh adalah lebih baik dari dunia dan segala isinya." Musnad Ahmad, II : 265, Sahih Muslim, III : 1499, dan Sunan At-Tirmizi, II : 275.



Dengan perbandingan ini dapat kita ketahui bahwa dunia dan segala isinya, betapa pun dianggap penuh dengan hal-hal yang sangat diinginkan atau disyahwati manusia, dianggap serba banyak dan seolah dunia dengan segala isinya ini tidak akan pernah habis, bahkan sangat banyak manusia yang menganggap bahwa keduniaan ini akan membuatnya hidup abadi. Sebagaimana difirmankan Allah dalam beberapa ayat diantaranya :

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ
 
Sumber : Persis.or.id
Sumber : http://saga-islamicnet.blogspot.com
 
Terima kasih banyak atas bantuannya,,,Make you smile 
Tags:

About

Thank you for your visit in my blog, you can access subtitle in this blog. If you need subtitle you can request in my contact or comment in one of article. Author : Alan Hendrawan

0 comments

Leave a Reply

Thank you for your comment in my blog