Indonesia merupakan negara Muslim
terbesar di seluruh dunia. Meskipun 88% penduduknya beragama Islam,
Indonesia bukanlah negara Islam. Muslim di Indonesia juga dikenal dengan
sifatnya yang moderat dan toleran.
Penyebaran Islam (1200 – 1600) Berbagai
teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini.
Fokus diskusi mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar
pada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya,
dan waktu kedatangannya. Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang
menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa
pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara mengikhtisarkannya menjadi tiga teori
besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari
wilayah Gujarat – India melalui peran para pedagang India muslim pada
sekitar abad ke-13 M. Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di
Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab
muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di
Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam
perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13
M.[1]. Melalui Kesultanan Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak
abad ke-17, jangkauan terjauh penyebaran Islam sudah mencapai
Semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601
kerajaan Hindia Belanda datang ke Nusantara untuk berdagang, namun pada
perkembangan selanjutnya mereka menjajah daerah ini. Belanda datang ke
Indonesia dengan kamar dagangnya, VOC, sejak itu hampir seluruh wilayah
Nusantara dikuasainya kecuali Aceh. Saat itu antara kerajaan-kerajaan
Islam di Nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal
ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.
Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan ulama dengan adat, contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro di Jawa.
Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan ulama dengan adat, contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro di Jawa.
Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian
Hourgonye alias Abdul Gafar, seorang Guru Besar ke-Indonesiaan di
Universitas Hindia Belanda, yang juga seorang orientalis yang pernah
mempelajari Islam di Mekkah. Dia berpendapat agar pemerintahan Belanda
membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan
dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan
tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya adalah
pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan ibadah Haji,
karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan terhadap
penjajahan.
2.Masa kemerdekaan.
Sebagian besar ummat Islam di Indonesia
berada di wilayah Indonesia bagian Barat, seperti di pulau Sumatera,
Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan untuk wilayah Timur, penduduk
Muslim banyak yang menetap di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan
Maluku Utara dan enklave tertentu di Indonesia Timur seperti Kabupaten
Alor, Fakfak, Haruku, Banda, Tual dan lain-lain.
Pengadaan transmigrasi dari Jawa dan
Madura yang secara besar-besaran dilakukan oleh pemerintahan Suharto
selama tiga dekade ke wilayah Timur Indonesia telah menyebabkan
bertambahnya jumlah penduduk Muslim disana. Untuk pertamakalinya, pada
tahun 1990an ummat Kristen menjadi minoritas di Maluku. Kebijakan
transmigrasi ini, yang telah melebarkan kesenjangan sosial dan ekonomi,
mengakibatkan sejumlah konflik di Maluku, Sulawesi Tengah, dan sebagian
wilayah Papua.
B.Arsitektur .
Islam sangat banyak berpengaruh terhadap
arsitektur bangunan di Indonesia. Rumah Betawi salah satunya, adalah
bentuk arsitektur bangunan yang banyak dipengaruhi oleh corak Islam.
Pada salah satu forum tanya jawab di situs Era Muslim,disebutkan bahwa
Rumah Betawi yang memiliki teras lebar, dan ada bale-bale untuk tempat
berkumpul, adalah salah satu ciri arsitektur peradaban Islam di
Indonesia.
Masjid adalah tempat ibadah Muslim yang
dapat dijumpai diberbagai tempat di Indonesia. Menurut data Lembaga
Ta’mir Masjid Indonesia, saat ini terdapat 125 ribu[4] masjid yang
dikelola oleh lembaga tersebut, sedangkan jumlah secara keseluruhan
berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004, jumlah masjid di Indonesia
sebanyak 643.834 buah, jumlah ini meningkat dari data tahun 1977 yang
sebanyak 392.044 buah. Diperkirakan, jumlah masjid dan mushala di
Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah.
C.Pendidikan
Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Gambar diambil akhir Januari 2006.
Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di Indonesia.Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam. Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta beberapa universitas Islam lainnya.
D.OrganisasiPelajar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Gambar diambil akhir Januari 2006.
Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di Indonesia.Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam. Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta beberapa universitas Islam lainnya.
Terdapat beberapa organisasi Islam di
Indonesia, diantaranya adalah Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan
Jaringan Islam Liberal. NU merupakan organisasi Islam terbesar di
Indonesia dengan anggota sekitar 35 juta. NU seringkali dikategorikan
sebagai Islam traditional, salah satunya karena sistem pendidikan
pesantrennya. Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar kedua,
dengan anggotanya yang sekitar 30 juta. Muhammadiyah memiliki ribuan
sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan tinggi serta ratusan rumah
sakit di seluruh Indonesia. Sedangkan Islam liberal merupakan gerakan
keagamaan yang menekankan pada pemahaman Islam yang terbuka, toleran,
inklusif, dan kontekstual. Di Indonesia, penyebaran Islam liberal telah
berlangsung sejak awal tahun 1970-an, dengan tokohnya Nurcholis Madjid
(Cak Nur). Meskipun belum dikenal sebagai Islam liberal,
pemikiran-pemikiran Cak Nur yang sering disebut sebagai pemikiran
neomodernisme Islam, menjadi dasar dari pengembangan Islam liberal
dewasa ini. Sejak tahun 2001, sejumlah aktivis dan intelektual muda
Islam memulai penyebaran gagasan Islam liberal secara lebih
terorganisir. Mereka ini kemudian mendirikan Jaringan Islam Liberal.
E.Politik.
Dengan mayoritas berpenduduk Muslim,
politik di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan peranan ummat
Islam. Walau demikian, Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam,
namun ada beberapa daerah yang diberikan keistimewaan untuk menerapkan
syariat Islam, seperti Nanggroe Aceh Darussalam.
Seiring dengan reformasi 1998, di
Indonesia jumlah partai politik Islam kian bertambah. Bila sebelumnya
hanya ada satu partai politik Islam, yakni Partai Persatuan
Pembangunan-akibat adanya kebijakan pemerintah yang membatasi jumlah
partai politik, pada pemilu 2004 terdapat enam partai politik yang
berasaskan Islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan
Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, Partai Amanat Nasional, Partai
Kebangkitan Bangsa dan Partai Bulan Bintang.
F.Organisasi-Organisasi Islam di IndonesiaDi Indonesia ada banyak sekali organisasi sosial dan keagamaan Islam. Dari sekian banyak organisasi tersebut, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah organisasi-organisasi yang paling besar.
1.Nahdlatul Ulama
Nahdlatul Ulama (NU) merupakan
organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan anggota sekitar 35 juta.
NU seringkali dikategorikan sebagai Islam traditionalis, salah satunya
karena sistem pendidikan pesantrennya. Pesantren adalah sekolah agama
Islam yang dikelola oleh para kiai NU, dan biasanya menyediakan
penginapan bagi murid-muridnya. Pesantren pada umumnya mengajarkan cara
membaca dan menulis Al-Quran dalam bahasa Arab, menghapal ayat-ayat suci
Al-Quran, pelajaran agama Islam lainnya, dan juga ilmu dan pengetahuan
umum.
2.Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan organisasi Islam
terbesar kedua di Indonesia, dengan keanggotaannya sekitar 30 juta.
Seringkali dikategorikan sebagai Islam modernis, Muhammadiyah memiliki
ribuan sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan tinggi serta ratusan
rumah sakit di seluruh Indonesia.
G.Islam Liberal di Indonesia
G.Islam Liberal di Indonesia
Islam liberal merupakan gerakan
keagamaan yang menekankan pada pemahaman Islam yang terbuka, toleran,
inklusif, dan kontekstual. Di Indonesia, penyebaran Islam liberal telah
berlangsung sejak awal tahun 1970-an, dengan tokohnya Nurcholish Madjid
(Cak Nur). Meskipun belum dikenal sebagai Islam liberal,
pemikiran-pemikiran Cak Nur yang sering disebut sebagai pemikiran
neomodernisme Islam, menjadi dasar dari pengembangan Islam liberal
dewasa ini. Sejak tahun 2001, sejumlah aktivis dan intelektual muda
Islam memulai penyebaran gagasan Islam liberal secara lebih
terorganisir. Mereka ini kemudian mendirikan Jaringan Islam Liberal.
Sumber : http://nanpunya.wordpress.com
0 comments