Adanya
perubahan-perubahan pada populasi mendorong perubahan pada komunitas.
Perubahan-perubahan yang terjadi menyebabkan ekosistem berubah.
Perubahan ekosistem akan berakhir setelah
terjadi keseimbangan ekosistem. Keadaan ini merupakan klimaks
dari ekosistem. Apabila pada kondisi seimbang datang gangguan
dariluar, kesimbangan ini dapat berubah, dan perubahan yang terjadi
akan selalu mendorong terbentuknya keseimbangan baru.
Rangkaian perubahan mulai dari ekosistem tanaman perintis sampai
mencapai ekosistem klimaks disebut suksesi. Terjadinya suksesi
dapat kita amati pada daerah yang baru saja mengalami letusan
gunung berapi. Rangkaian suksesinya sebagai berikut.
Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus. Setelah beberapa
saat tanah akan ditumbuhi oleh tumbuhan perintis, misalnya lumut
kerak. Tumbuhan perintis ini akan menggemburkan tanah, sehingga
tanah dapat ditumbuhi rumput-rumputan yang tahan kekeringan. Setelah
rumput-rumput ini tumbuh dengan suburnya, tanah akan makin gembur
karena akar-akar rumput dapat menembus dan melapukan tanah, juga
karena rumput yang mati akan mengundang datangnya dekomposer (pengurai)
untuk menguraikan sisa tumbuhan yang mati. Dengan semakin subur
dan gemburnya tanah maka biji-biji semak yang terbawa dari luar
daerah itu akan tumbuh, sehingga proses pelapukkan akan semakin
banyak. Dengan makin gemburnya tanah, pohon-pohon akan mulai tumbuh.
Kehadiran pohon-pohon akan mendesak kehidupan rumput dan semak
sehingga akhirnya tanah akan didominasi oleh pepohonan. Sejalan
dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni daerah tersebut
juga mengalami perubahan tergantung pada perubahan jenis vegetasi
yang ada. Ada hewan yang datang dan ada hewan yang pergi. Komunitas
klimaks yang terbentuk dapat berupa komunitas yang homogen, tapi
dapat juga komunitas yang heterogen. Contoh komunitas klimaks
homogen adalah hutan pinus, hutan jati. Contoh komunitas klimaks
yang heterogen misalnya hutan hujan tropis.
0 comments