Panduan Aman Mudik Pakai Motor Matik


Mudik sudah menjadi semacam ‘ritual’ yang selalu dilakukan setiap Idul Fitri datang. Bagi yang melalui jalan darat, mudik bisa menggunakan kendaraan umum, kendaraan pribadi, dan sepeda motor.


Bahkan belakangan ini pengguna sepeda motor justru terus meningkat. Alasannya simpel, selain hemat, mudik menggunakan motor juga lebih efisien dan bisa menghindari kemacetan.

Nah, bagi Anda yang memilih mudik menggunakan motor matik, ada baiknya memperhatikan beberapa aspek. Sebab, pacuan ini tergolong spesial ketimbang besutan biasa, macam bebek dan sport. Misalnya mesin penggerak yang menggunakan transimisi CVT.
“Motor matik memang hanya digunakan untuk track-track pendek, bukan track jauh seperti mudik," kata Indra Dwi Sunda, PR & Corporate Communication Head Yamaha Indonesia saat berbincang dengan VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 11 Agustus 2011. "Kalau pun memang ingin tetap digunakan, sebaiknya pastikan aspek kondisi mesin motor.”

Menurut dia, tahap pertama yang perlu diperhatikan, yakni melihat belt dan roller. Sebagai bagian penggerak atau penghubung antara puli depan dan belakang, sebaiknya belt tidak boleh getas. Jika getas, risiko putus dan slip juga bisa terjadi. Selain mengecek keausan roller, penyesuaian berat roller yang akan dipakai juga harus disesuaikan.

Kedua, tak sedikit dari pemilik skuter yang mengganti pelek pacuannya dengan diameter lebih besar. Misalnya dari ring 14 jadi 17 inci. Tapi, efeknya harus pakai profil ban yang tipis agar tidak mentok dek. Saat mudik sebaiknya pakai ukuran standar saja. Risiko pelek peyang akibat menghantam lubang pun jadi minim. Karena dengan profil ban yang lebih tinggi, efek benturan masih bisa diredam lebih baik.

Ketiga, penggantian oli girboks memang tidak secepat oli mesin. Tapi, setidaknya lakukan penggantian oli girboks sebelum mudik. Kemudian mengecek kekencangan baut dan mur, terutama mur roda belakang. Hal ini agar ban tidak goyang saat motor sedang dipacu.

Keempat,  pastikan sistem kopling dalam kondisi baik. Mulai dari ketebalan kampas kopling masih dalam batas normal. Jangan sampai kopling mulai aus tapi dipaksakan berjalan. Sebab, akan timbul selip karena kampas tidak mampu menekan mangkuk kopling sempurna.

Terakhir, cek seluruh kondisi motor dan lakukan servis sebelum dibawa mudik. Terpenting, gunakan helm serta pelindung lainnya, termasuk kaca spion. Hal ini untuk meminimalisir risiko jika terjadi kecelakaan.
Tags:

About

Thank you for your visit in my blog, you can access subtitle in this blog. If you need subtitle you can request in my contact or comment in one of article. Author : Alan Hendrawan

0 comments

Leave a Reply

Thank you for your comment in my blog