Dahulunya, Jenggala dan Kediri
berada dalam suatu wilayah bernama Kahuripan. Tapi oleh Airlangga dibagi
dua karena takut terjadi perang saudara. Sebelum meninggal, Airlangga
sempat berpesan, Kediri dan Jenggala harus kembali disatukan dalam suatu
ikatan pernikahan antara anak Jayengnagara (Penguasa Jenggal) dan anak
Jayengrana (Penguasa Kediri). Tapi pernikahan bukan berdasarkan
perjodohan melainkan atas dasar suka sama suka.
Adalah Panji
Asmarabangun (anak Jayengnagara) dan Sekartaji (anak Jayenggrana) secara
rahasia sudah bersahabat sejak kecil. Mereka selalu menghabiskan waktu
bersama dengan ditemani Simbok dan Prasanta, dua pembantu setia. Maka
ketika kemudian keluarga Jayengnagara berkunjung kerumah Jayengrana,
tentu saja Panji dan Sekar jadi senyum-senyum sendiri.
Ternyata
orangtua keduanya bersahabat karib dan mempunyai keinginan untuk saling
berbesanan. Panji langsung saja minta diamankan saat itu juga. Sekar,
meskipun malu-malu, sebenarnya menyetujui juga.
Keputusan untuk
menikahkan Panji (Temmy Rahadi) dengan Sekar (Imel Putri Cahyati)
membuat Padukasari (isteri kedua Jayengrana) tidak terima. Karena
Padukasari menginginkan Intan Sari yang bersanding dengan Panji.
Padukasari kemudian menculik dan menyembunyikan Sekar bersama
Candrawulan (Ibunda Sekar - isteri pertama Jayengrana) di rumah
peristirahatan di luar kota.
Mengetahui Sekar menghilang, Panji
kecewa. Langsung menolak usul Padukasari yang minta pernikahan tetap
berlangsung dengan Intan Sari sebagai mempelai wanitanya. Panji yang
kecewa, berkenalan untuk mencari Sekar dan Candrawulan. Kemudian
diangkat anak oleh ibu Randa yang berterimakasih karena sudah
menolongnya. Panji berganti nama menjadi Ande-Ande Lumut.
Sementara
itu Candrawulan berhasil mengirim pesan ke Jayengrana melalui burung
merpati. Sekar dan Candrawulan dibebaskan, Padukasari dan Intan Sari
melarikan diri.
Tapi Sekat tidak langsung senang. Karena Panji
sudah pergi berkelana entah kemana. Sekar yang kecewa, memutuskan
berkelana juga untuk mencari Panji bersama Simbok. Lalu ditampung
dirumah ibu Wati yang memiliki 2 anak perempuan bernama Klenting Merah
dan Klenting Biru.
Ande-Ande Lumut terus tinggal bersama ibu
Randa. Karena mau balas budi, ibu randa lalu membuka lowongan untuk
siapa saja yang mau menjadi isteri Ande-Ande Lumut. Dan ternyata usaha
ibu Randa memang ada hasilnya. Ande-Ande Lumut, alias Panji Asmarabangun
bisa bertemu lagi dengan Sekartaji yang sudah ganti nama menjadi
Klenting Kuning. Kedua sejoli tersebut lalu sepakat pulang untuk
melanjutkan rencana menikah.
Sumber : http://pangeran229.wordpress.com/2008/05/21/temmy-rahadi-ande-ande-lumut-imel-cahyati/
0 comments