Faktor Gaya Hidup
Pola makan
yang tidak benar adalah penyebab utama pertambahan lingkar perut.
Kebiasaan hidup yang kurang aktivitas dan konsumsi makanan yang berlebih
dari energi yang dibutuhkan, membuat sisa kalori disimpan sebagai lemak
dalam sel-sel lemak.
Lemak menumpuk di seluruh tubuh, termasuk
daerah perut, dan akan meningkat seiring pertambahan berat badan dan
gaya hidup yang buruk.
Kalori berlebih ini tersimpan dalam banyak
makanan rendah serat maupun tinggi lemak jenuh. Makanan seperti olahan
daging, beberapa jenis margarin, goreng-gorengan terutama dengan minyak
goreng yang digunakan berulang, sayur kalengan, beberapa makanan ringan,
kue daging merah, dan masih banyak lagi.
Faktor Usia
Secara
alami, aktivitas akan berkurang seiring dengan pertambahan usia. Bukan
hanya aktivitas yang berkurang, massa otot pun akan berkurang ketika
latihan sudah kurang intens. Ini semua menyebabkan penambahan berat
badan dan lingkar perut, apalagi aktivitas yang berkurang tidak
diimbangi dengan mengurangi asupan kalori. Hasilnya, semakin bertambah
usia semakin bertambah lingkar perut.
Faktor Gen/keturunan
Beberapa
pendapat mengatakan, jika orangtua atau kakek-nenek memiliki perut
buncit, maka potensi untuk memiliki perut buncit pun semakin besar.
Dengan kata lain, orang dapat berkecenderungan menumpuk lemak di perut
secara genetik. Namun, jika tidak mengalami pertambahan berat badan yang
radikal, bagian tengah tubuh Anda pun tidak akan berkembang pesat.
Selain
itu, kebanyakan pria cenderung menyimpan lemak di perut atas dan
panggul (bentuk tubuh apel), sehingga dikatakan pria lebih berpotensi
memiliki perut buncit.
Sedangkan sebagian besar wanita sebelum
menopause cenderung menyimpan lemak di perut bawah, sisi paha, pinggul,
dan pantat (bentuk tubuh seperti buah pir). Setelah menopause, lemak
akan lebih banyak tersimpan di perut. berat badan berlebih.
Faktor Alkohol
Ungkapan
'perut bir' (beer belly) bukanlah mitos. Faktanya, mengonsumsi alkohol
terlalu banyak dapat menyebabkan tubuh kurang efisien dalam membakar
lemak. Lemak pun semakin banyak tertimbun dalam tubuh seiring
berjalannya waktu dan kebiasaan mengonsumsi alkohol yang terus berjalan.
Faktor Hormon
Peningkatan
stres dalam kehidupan sehari-hari seperti kurangnya tidur, dapat
menyebabkan lemak perut bertambah. Kondisi kurang tidur meningkatkan
produksi hormon kortisol dalam otak dan ini meningkatkan penumpukan
lemak perut.
Adanya Lemak Perut
Sebuah
penelitian oleh Lawson Health Research Institute menyebutkan, hormon
perangsang nafsu makan dan pengatur proporsi energi yang disimpan dalam
bentuk lemak, NPY atau neuropeptide-Y juga diproduksi oleh lemak perut.
NPY menghasilkan ulang sel-sel perkusor sel lemak, yang kemudian berubah
menjadi sel-sel lemak.
Dapat dikatakan, obesitas kemudian
menjadi semacam lingkaran setan di mana seseorang menjadi makan lebih
banyak karena hormon NPY yang dihasilkan oleh lemak perutnya. Padahal
NPY juga menghasilkan sel-sel lemak lebih banyak untuk ditumpuk menjadi
lemak perut.
Penyebab perut buncit sebenarnya ada pada makanan
favorit yang sering kita konsumsi. Ada beberapa hal supaya Anda
terhindar dari memiliki perut buncit :
1. Hindari makan garam terlalu banyak.
Garam
membuat tubuh mengikat banyak air. Seperti dikutip Prevention.com,
banyaknya garam yang dikonsumsi membuat perasaan lesu, penampilan
bengkak, ditambah berat badan naik akibat resapan air di tubuh banyak.
2. Batasi makanan yang mengandung karbohidrat.
Di
dalam tubuh karbohidrat diubah menjadi glikogen atau simpanan
karbohidrat untuk cadangan tenaga. Sama seperti garam, glikogen juga
mengikat sekitar tiga gram air. Dan ketika glikogen tidak dibakar, maka
sudah dapat dibayangkan apa yang terjadi pada tubuh kita bukan? Jadi
mengkonsumsi karbohidrat harus diimbangi dengan olahraga untuk membakar
glikogen dalam tubuh.
3. Hindari makan gorengan secara berlebihan.
Makanan yang digoreng adalah sumber makanan yang kaya akan lemak. Oleh
tubuh, lemak dicerna lebih lambat sehingga mudah menumpuk dalam perut.
4. Jangan konsumsi minuman berkarbonat.
Saat
mengkonsumsi minuman berkarbonat, gelembung-gelembung dalam minuman
tidak ikut tercerna di lambung, melainkan akan terus tersimpan di dalam
perut. Dengan demikian, bisa dibayangkan apa yang terjadi kalau
gelembung tersebut terus mengendap di perut, dan tidak tercerna? ya,
perut yang membuncit.
Jadi pikirkan baik-baik makanan yang akan anda konsumsi, mungkin makanan itu akan membuat perut Anda membuncit.
(dari berbagai sumber)
0 comments