Seni Pembawaan

Seni pembawaan ini akan mematahkan perkataan bahwa seni dimiliki karena darah atau keturunan, seni dimiliki oleh hanya orang-orang berbakat, seni hanya untuk mereka yang berkecimpung dalam bidang seni saja. Sebenarnya kalau kita mau berpikir tentang seni, tak pernah ada batasan untuknya. Tak ada definisi khusus tentang seni. Tak ada satu ilmuwan pun yang mampu mendeskripsikan seni. Para ilmuwa hanya memberi batasan dan memberi klasifikasi saja terhadap seni.


Bila kita berpikir jernih mengenai seni, sebenarnya seni sudah terukir di tubuh kita. Lihat saja lekuk yang diberikan sang pencipta. lekuk yang tak pernah sama antar orang. Lekuk yang memiliki ciri khas tersendiri setiap individunya. Bukankan keindahan malah yang muncul jika kita amati dengan teliti. Bukankan keindahan itu merujuk pada nilai seni salah satunya. Lalu lagi, jika kita meneliti kerja tubuh kita, bukankah itu sebuah seni yang sangat tinggi. Bukankah perwajahan kita juga merupakan seni yang tak bisa terkira. wajah yang tak bisa sama, kecuali kembar itupun tak bisa dikata sama hanya identik.

Seni berkaitan dengan selera. Itu paling tidak yang akan sangat berpengaruh dalam kehidupan seni. kecermatan itulah yang akan membuktikan bahwa seni yang dimiliki merupakan seni yang terasah seleranya. Jika kita mengingat diri kita sendiri, bukankan diri kita masing-masing memiliki selera yang tak bisa dikata disamakan dengan orang lain. Bila kita ingat mengenai selera baju, sebagai misal, kita akan ingat bahwa baju yang kita pilih di toko itu merupakan hasil selera yang tak bisa dipaksakan. bukankan itu merupakan seni yang tak bisa kita sadari bahwa kita juga memiliki selera seni.

Kembali lagi kepada seni, selera yang tak bisa dipaksakan. Hanya saja, tidak semua orang bisa mencipta sebuah seni yang bisa membuat selera orang tertarik pada hasil ciptaannya tersebut. Jadi bila ada yang berkata kalau seni itu hanya dimiliki orang yang berbakat akan salah besar. Jika seni itu hanya dimiliki oleh orang-orang pekerja seni, juga kurang tepat. Namun seni itu dimiliki semua orang, hanya kebiasaan dan kejelian saja yang membedakan. Pun akan berbeda antara orang penikmat seni dan orang pencipta seni. Yang menikmati belum tentu bisa mencipta. Yang mencipta cenderung bisa menikmati sedetil-detilnya.
Tags:

About

Thank you for your visit in my blog, you can access subtitle in this blog. If you need subtitle you can request in my contact or comment in one of article. Author : Alan Hendrawan

0 comments

Leave a Reply

Thank you for your comment in my blog