Filosofi KESEIMBANGAN AKROBATIK CHINA melewati seutas tali

SEMUA manusia yang telah dilahirkan ke alam dunia ini , pastilah tidak lepas dari 3 fase / tahapan perjalanan kehidupan yaitu awal kehidupan, isi kehidupan, akhir kehidupan. Fase paling awal , dimana kita sebagai anak kecil yang baru dilahirkan ke dunia . Tahap demi tahap, tahun demi tahun pastilah kita lalui sampai akhirnya kita memasuki tahap kedua yaitu mengisi kehidupan . Dalam fase ke dua ini, manusia secara sadar ataupun tidak pastilah akan membuat lukisan kehidupannya sendiri. Contoh konkritnya dimana ada manusia yang dikaruniai oleh yang Maha Kuasa dengan kondisi fisik atau materi yang berbeda - beda. Ada manusia yang cantik , ganteng, jelek , kaya, miskin, sehat dan sakit - sakitan.


Seandainya kondisi yang tidak baik mengikuti perjalanan hidup kita , seyogyanya tidaklah menjadikan kita sebagai seseorang yang mudah putus asa dan rendah diri. Apabila hidup kita masih serba kekurangan dari segi materi, tentunya hal ini harus menjadikan diri kita untuk berusaha lebih giat dan kerja keras dan smart , supaya kita minimal bisa memperbaiki kondisi finansial kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan bagi manusia, yang sudah dikaruniai kelimpahan rejeki berlipat ganda , seyogyanya tidak menjadikan diri mereka takabur dan sombong ( tinggi hati ) , justru dengan kondisi yang melimpah meteri ini kita musti dapat berbagi dengan manusia yang lain yang kebetulan masih dalam kondisi yang serba kekurangan. Bukannya dengan kondisi materi yang melimpah ini, kita malah menjadi takabur dan menjadikan yang miskin sebagai ladang atau sapi perahan kita. Ingatlah pepatah bijak, bahwa segala apapun yang ada di dunia ini sifatnya hanya sementara.

Oleh karena itu, pahamilah bahwa dengan menjaga keseimbangan maka hidup kita akan menjadi tentram dan damai. Coba Anda bayangkan , apakah enak menjadi orang yang terlalu miskin ?, atau coba juga Anda bayangkan apa enak menjadi orang yang terlalu kaya ?. Semua itu bergantung kepada pribadi masing - masing individu. Akan tetapi , pandangan bijak mengatakan bahwa kita sebaiknya berada di dalam keseimbangan hidup, artinya apa kita bahwa kita tidak terlalu miskin dan kita tidak terlalu kaya. Coba dipahami , orang yang terlalu miskin hatinya pasti tidak tenang , begitupun dengan orang yang terlalu kaya hatinya pun pasti tidak tenang.

Seandainya kita bisa berada dalam kondisi keseimbangan hidup, sudah pasti dijamin bahwa hidup Anda akan mengalami kondisi yang damai, tentram dan jauh dari penyakit. Karena apa, jika kita hidup dalam keseimbangan maka kondisi yang tidak mengenakan ( bagi yang kekurangan materi ) atau nafsu materi yang menggebu - gebu ( bagi yang sudah berlimpah materi ) , pastilah tidak akan ada dalam segala perilaku kita. Contoh konkrit, seorang pemain akrobatik China bisa melewati seutas tali dengan selamat sampai ke tempat tujuan , dikarenakan apa ? karena adanya keseimbangan. Kita tentukan bahwa titik awal kita berangkat adalah titik A sedangakan titik tujuan kita sebut aja titik B. Sedangkan galah yang digunakan mempunyai sisi sebelah kanan ibaratkan sebagai kondisi yang berlimpahan materi , sedangkan sisi galah sebelah kiri ibaratkan sebagai kondisi yang serba kekurangan alias miskin. Coba Anda bayangkan , jika sisi sebelah kanan terlalu berat maka si pemain akrobatik pasti akan jatuh sebelum sampai tujuan di titik B, begitupun juga jika sisi sebelah kiri yang terlalu berat maka si pemain akrobatik pun akan jatuh juga sebelum sampai tujuan di titik B.

Coba Anda renungkan sendiri semua ulasan di atas yang mengupas filosofi pemain akrobatik China yang bisa berjalan di atas seutas tali dengan tantangan berngkat dari gedung bertingkat A menuju gedung bertingkat B dan akhirnya bisa dajalani dengan sukses dan selamat tanpa mengalami sakit apapun. Tentunya masih banyak contoh kehidupan lain yang bisa Anda jadikan sebagai contoh untuk Anda berperilaku dan bertindak dengan bijaksana dalam mengarungi kehidupan di alam dunia ini.

Setelah Kita melalui tahap kedua kehidupan, pastilah kita akan mengalami fase akhir kehidupan yaitu kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Disini , jika kita sudah dapat menjalani perilaku keseimbangan hidup maka pastilah kita akan tetap tenang menatap hari esok kita masing - masing menuju alam akhirat . Ingatlah petuah dari leluhur bahwa kita hidup di dunia ini diibaratkan hanya mampir sebentar untuk minum .
Tags:

About

Thank you for your visit in my blog, you can access subtitle in this blog. If you need subtitle you can request in my contact or comment in one of article. Author : Alan Hendrawan

0 comments

Leave a Reply

Thank you for your comment in my blog