Warga Gaza Sambut Ramadan dengan Keterbatasan



Bulan Ramadan merupakan bulan yang dinanti seluruh umat Muslim di dunia. Ini bukan hanya karena bulan ini merupakan bulan penuh berkah, namun situasi penyambutan bulan suci ini berbeda di Gaza.

Para warga di Jalur Gaza berpuasa di tengah kesulitan ekonomi dan bulan suci Ramadan tampak menjadi bulan yang berat bagi para warga Gaza.

Banyak para pegawai di Gaza menghadapi pembayaran gaji yang telat, sementara itu mereka harus bergulat dengan kebutuhan sehari-harinya di bulan Ramadan.

"Situasi ini tampak makin serius dan memburuk di bulan Ramadan. Gaji kami belum dibayar hingga kini," ujar seorang polisi Mahdi Omar, seperti Bernama, Rabu (3/8/2011).

Putra Mahdi terpaksa menjual jus di pasar saat Ramadan untuk membantu keluarganya dalam mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Putra Mahdi paham akan situasi ini dan sangat ingin meringankan beban ayahnya.

Seorang penjual makanan Abed Rahman Al-Zaeem juga mengalami kemalangan. Dirinya menjual manisan dan juga makanan, namun tidak banyak pembeli yang mampir ke tokonya.

"Kalian dapat melihat banyak jenis makanan di sini, namun hanya beberapa orang yang datang ke toko saya. Kebanyakan masyarakat menabung untuk membeli barang yang lebih berharga," ujar Abed.

Banyak jamaah membanjiri masjid di bulan Ramadan, begitu pula di Gaza. Namun, warga Gaza harus mendirikan masjid sementara karena masjid-masjid mereka telah hancur akibat serangan pada 2008 hingga 2009 lalu.

Warga Gaza umumnya berbuka puasa di masjid namun listrik di wilayah tersebut kurang mencukupi, oleh karena itu terkadang untuk satu hari, lampu masjid dapat menyala dan untuk keesokan harinya mereka terpaksa menggunakan lilin.

Apakah yang kiranya menjadi impian warga Gaza di bulan Ramadan ini? warga Gaza menyatakan, Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan, mereka ingin memberi semangat pada Partai Fattah dan Hamas agar mau melakukan rekonsiliasi yang difasilitasi oleh Mesir.

"Ramadan mengajari kami arti maaf dan kesatuan. Tidak perduli siapa yang akan menjadi Perdana Menteri nantinya, asalkan seluruh warga Palestina bersatu," ujar seorang pelajar Zeyad Mannsour.
Tags:

About

Thank you for your visit in my blog, you can access subtitle in this blog. If you need subtitle you can request in my contact or comment in one of article. Author : Alan Hendrawan

0 comments

Leave a Reply

Thank you for your comment in my blog