EKSPRESI GEN
Gen merupakan satuan unit
informasi genetika. Dalam makalah ini, kami memusatkan perhatian pada proses konversi informasi di dalam gen menjadi molekul-molekul yang menentukan
sifat-sifat sel dan virus. Hal ini dilakukan
melalui sejumlah kejadian dimana informasi dalam sekuen DNA akan digandakan
menjadi molekul RNA dan kemudian digunakan untuk menentukan sekuen asam amino
dari suatu molekul protein.
Protein adalah
molekul-molekul yang memiliki fungsi berikut:
1.
Bertanggungjawab untuk katalis dalam sebagian besar reaksi kimia (enzim)
2.
Pengaturan ekspresi gen (protein pengatur)
3.
Membentuk struktur sel, jaringan dan virus (protein struktur)
Protein tersusun atas
satu atau beberapa asam amino yang tergabung secara kovalen. Rantai asam-asam
amino ini disebut polipeptida, yang dapat disusun dalam berbagai macam urutan.
Karena jumlah asam amino dalam polipeptida dapat mencapai ribuan, maka dapat
dibentuk molekul protein yang beraneka macam.
Ekspresi gen merupakan
proses bagaimana informasi yang ada di dalam DNA bisa di copy melalui proses
traskripsi dalam organisme eukariot.
Hasil proses transkripsi adalah hn RNA (transkrip primer). Di dalam organisme eukariot ada tahapan
proses tertentu sebelum menghasilkan RNA, yaitu RNA processing. Kemudian diikuti tahap translasi yang
akhirnya menghasilkan polypeptida. Jika
dalam proses tersebut ada tahapan yang tidak terjadi, maka dalam hal ini tidak
termasuk dalam kategori bahwa gen tersebut telah terekspresi atau dengan akta
lain tidak terjadi ekspresi gen.
Langkah-langkah utama
dalam ekspresi gen adalah sebagai berikut.
1.
Sintesis molekul RNA oleh RNA polymerase, yang menggunakan sekuen
basa-basa dari satu utas DNA sebagai cetakan dalam reaksi polimerisasi, seperti
pada replikasi DNA. Proses ini disebut transkripsi.
2.
Molekul-molekul protein kemudian disintesis melalui penggunaan sekuen basa dari
molekul RNA untuk mengarahkan penggabungan asam-asam amino menurut urutan
tertentu. Proses ini disebut translasi.
Secara umum, rantai
informasi genetik atau DNA merupakan pusat pengendali jalannya metabolisme di
dalam sel, yaitu dengan cara menyandikan protein. Proses tersebut dilaksanakan melalui
penentuan susunan nukleotida molekul RNA, yang selanjutnya susunan nukleotida
tersebut diterjemahkan ke dalam susunan asam amino dari rantai polinukleotida
protein. Proses penyusunan
polinukleotida RNA berdasarkan pola DNA disebut transkripsi. Sedangkan proses penyusunan asam amino
menurut pola molekul RNA disebut translasi.
B. TRANSKRIPSI
Tahapan pertama
dalam ekspresi gen adalah sintesis penggandaan sebuah molekul RNA dari segmen
DNA yang berisi gen.
Tahapan-tahapan
transkripsi DNA adalah sebagai berikut.
1.
50 protein yang berbeda terikat pada tempat promoter, biasanya pada ujung 5’
dari gen yang akan ditranskripsi
2.
Enzim polimerase RNA mengikat pada kompleks faktor transkripsi. Dua langkah pertama ini membuka ikatan ulir DNA. Tahap 1 dan 2 disebut inisiasi.
3.
Polimerase RNA bergerak menelusuri satu rantai dalam arah 3’ à 5’
4.
Dalam gerakan ini, terbentuklah ribonukleotida (sebagai trifosfat seperti ATP)
dalam rantai baru RNA. Setiap ribonukleotida disisipkan ke dalam rantai DNA
dengan mengikuti aturan pasangan basa sebagai berikut.
5.
Sintesis RNA berlangsung dalam arah 5’ à 3’
Gambar 5. Proses sintesis
RNA.
6. Saat transkripsi selesai, hasilnya dilepaskan dari polimerase dan
kemudian polimerase dilepaskan dari DNA (Tahap terminasi). Tahapan 3-6 disebut
elongasi.
Suatu
gen tertentu dari tanaman dapat diatur gen ekspesinya, yaitu dengan mengatur
proses translasinya atau mengatur proses tranksripsi. Apabila yang diatur adalah proses translasinya,
sedang proses lainnya bebas terjadi, maka disebut translation level control. Apabila kondisi translation level control dalam
keadaan permisif, maka proses translasi akan berjalan, tetapi apabila
kondisinya tidak permisif maka proses translasi tidak terjadi. Akibatnya, terjadi penumpukan (degradasi)
mRNA, atau disebut RNA turn over, yaitu mRNA akan terdegradasi sebelum
terjadi akumulasi yang berlebihan.
I. TIPE-TIPE RNA
1.
mRNA (Messenger RNA), adalah RNA yang akan ditranslasikan menjadi
polipeptida. Sebagian besar sel
memproduksi sejumlah kecil dari beribu ribu molekul molekul mRNA yang berbeda
dimana masing-masing ditranslasikan menjadi peptida yang diperlukan oleh sel.
Kebanyakan mRNA berupa “housekeeping“ protein yang dibutuhkan oleh semua sel (misal enzim glikolisis). mRNA
lain adalah berupa “ spesifik” protein hanya untuk
tipe-tipe tertentu dari sel (misal hemoglobin pada sel darah merah).
Gambar 7. mRNA
processing.
2.
rRNA (Ribosomal RNA), yang akan digunakan untuk membangun ribosom
sebagai mesin sintesis protein.
Ada 4 jenis rRNA pada organisme eukariot, yakni:
a.
18S rRNA, satu dari molekul molekul ini, bersama dengan 30 molekul
protein yang berbeda digunakan untuk membuat subunit kecil dari ribosom.
b.
285, 5.8S, dan 5S rRNA, masing-masing molekul molekul bersama dengan 45
molekul protein yang berbeda digunakan untuk membuat subunit besar dari
ribosom.
c.
28S, 18S, dan 5.8S molekul diproduksi dengan proses sebuah trankrip
utama dari penggandaan sebuah gen.
3.
tRNA (Transfer RNA), adalah molekul yang membawa asam-asam amino menuju
polipeptida yang sedang dirakit.
Ada 32 jenis tRNA yang
berbeda pada organisme eukariot, dimana masing-masing produk adalah dari gen
yang terpisah; kecil, berisi 79-93 nukleotida-nukleotida; basa-basa berpasanagan satu dengan lainnya membentuk
doubel helix; masing-masing dari tRNA membawa satu dari 20 asam amino (ujung
3’); pada loop 1 3 pasang basa yang tidak berpasangan dari antikodon; pasang
basa antara antikodon dan komplementnya pada mRNA membawa asam-asam amino yang
benar menuju rantai polipeptida.
Gambar 9. tRNA
processing.
4.
snRNA (Small Nuclear RNA), adalah mediator dalam langkah-langkah pemrosesan
transkripsi gen-gen mRNA, rRNA dan tRNA.
5.
snoRNA (Small Nucleolar RNA).
6.
miRNA (Micro RNA), adalah RNA yang mengatur ekspresi molekul mRNA.
7.
XIST RNA, yang melakukan deaktivasi satu dari dua kromosom X pada vertebrata
betina.
II. RNA
POLIMERASE
RNA polimerase adalah
subunit protein multi komplek. Ada 3 jenis RNA polimerase yang ditemukan pada
organisme eukariote, diantaranya:
1.
RNA polimerase I, mencatat gen rRNA untuk pendahuluan pada molekul-molekul 28S,
18S, dan 5.8S
2.
RNA polimerase II, mencatat gen-gen pengkode protein menjadi mRNA
Gambar 10 . RNA polimerase II yang mencatat gen-gen
pengkode protein
menjadi mRNA.
3.
RNA polimerase III, mencatat gen-gen 5S rRNA dan seluruh gen-gen tRNA.
III. RNA PROCESSING
Tahapan-tahapan
RNA prosesing adalah sebagai berikut.
1. Sintesis
cap, dimana guanine (G) ditempelkan pada ujung 5′. Cap berfungsi: melindungi RNA dari pencopotan oleh enzim yang mencopot RNA dari ujung 5’, bertindak
sebagai titik perakitan bagi protein yang diperlukan untuk mengumpulkan subunit
kecil ribosom untuk memulai translalsi.
2. Tahap
demi tahap menghilangkan introns pada pre-mRNA dan menyisipkan exons.
3. Sintesis
poly(A) tail. Ini adalah proses pembentangan nukleotida adenine(A). Saat
satu site pada pre-mRNA yang menempel poly(A) muncul dari RNAP II, transkrip
dipotong kemudian poli A tertempel pada ujung 5’. mRNA yang telah komplit siap
keluar ke sitosol (sisa-sisa transkripsi dilepas dan RNA polimerase
meninggalkan DNA).
Ada beberapa tanaman yang proses
transkripsi berjalan terus, tetapi RNA processing hanya terjadi pada kondisi
permisif tertentu. Hasil dari
transkripsi DNA yang tidak mengalami RNA processing ini dikenal dengan post
transcription level control. Pada
kondisi yang tidak permisif, mRNA tidak akan berfungsi, sehingga selalu dalam
bentuk hn dan tidak dapat di translasi.
Zhang et al. (2007) menyebutkan bahwa post transcriptional
modificasion dapat mengurangi stabilitas protein Okt-4 dan kapasitas
regenerasi pada sel ES pada tikus.
C. TRANSLASI
Translasi adalah proses
penerjemahan RNA menjadi suatu barisan asam-asam amino yang menyusun
protein. Translasi
RNA messenger menjadi protein. Adalah suatu
proses dimana mRNA terikat dengan tRNA pasangannya untuk kemudian terikat
dengan ribosom (RNA ribosom). Setelah pembentukan protein di ribosom selesai,
maka protein tersebut kemudian dibebaskan dan keseluruhan proses tersebut
dikenal dengan translasi.
Keberadaan
suatu transgen pada tanaman belum menunjukkan bahwa gen tersebut dapat
terekspresi. Untuk mengekspresikan dirinya, gen memerlukan seperangkat sistem
untuk memulai proses ekspresi tersebut. Gen atau DNA di dalam nukleus harus
dapat ditranskrip menjadi mRNA. Selanjut- nya mRNA ini harus dapat keluar dari
nukleus ke sitoplasma yang kemudian mengadakan proses translasi untuk
menghasilkan protein sesuai dengan template DNA-nya. Dalam proses
ekspresi ini banyak hal yang dapat terjadi sehingga gen tidak dapat
menghasilkan protein yang dimaksud. Hal ini dikenal dengan istilah gene
silencing, suatu kasus di mana ditemukan keberadaan sekuen DNA transgen
dalam tanaman transgenic tetapi gen tersebut tidak dapat membentuk protein yang
diinginkan. Beberapa faktor yang diduga men-jadi penyebabnya adalah terjadinya
metilasi DNA dan co-suppressing dari sekuen yang homolog (Meyer1995).
Bila molekul mRNA kontak dengan ribosom, maka akan dibentuklah molekul
protein disepanjang ribosom. Proses pembentukan protein ini disebut translasi.
Jadi pada ribosom terjadi proses kimia penyusunan asam amino untuk membentuk
protein.
Translasi
merupakan tahap akhir dari ekspresi gen, yaitu penterjemahan runtunan
nukleiotida mRNA menjadi runtunan asam amoni polipeptida. Translasi pada proses ekspresi gen
diperlihatkan pada eukariotik yang dimulai dengan pembentukan mRNA atau
transkripsi di dalam inti sel dan selanjutnya mRNA keluar dari inti untuk
menjadi model cetakan dalam translasi didalam sitoplasma.
Terdapat 3 jenis RNA yang dibentuk oleh DNA dimana tiap jenis RNA
mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu :
1. Messenger RNA (mRNA),
berfungsi membawa kode genetik ke sitoplasma untuk mengatur sintesa protein.
Fungsi ini dilaksanakan dengan cara mRNA menjadi cetakan dalam penyusunan
rangkaian asam amino dalam translasi. Informasi genetik yang dibawa oleh mRNA
terdapat pada runtunan basa yang dikandungnya. Dalam satu rantai mRNA hanya
bagiantertentu yang menjadi pola cetakan dalam sintesis protein, yaitu ruas
yang diapit oleh kodon awal dan kodon akhir. Dalam sandi genetic umum yang
menjadi kodon awal ialah rangkaian tiga basa AUG, sedangkan sebagai kodon akhir
terdapat tiga kombinasi basa yaitu UAA, UAG dan UGA. Dalam satu mRNA
prokariotik dapat ditemukan lebih dari satu ruas penyandi, sedangkan pada mRNA
eukariotik hanya terdapat satu ruas. Ruas penyandi protein inilah yang setara
dengan satu gen, dalam kasus gen penyandi protein.
2. Transfer RNA (tRNA) untuk transport asam amino menuju ribosom untuk
digunakan menyusun molekul protein. tRNA mempunyai fungsi sebagai pengangkut
asam amino kedalam kompleks translasi serta membaca sandi-sandi (kodon-kodon)
mRNA. Kesanggupan tRNA menjalankan tugas tersebut ialah berkat adanya simpul
anti kodon dan kemampuan membentuk satu kompleks dengan asam amino, yang
disebut aminoasil-tRNA.
Perpautan tRNA
dengan asam amino terjadi berkat adanya enzim sintetase aminoasil- tRNA, yang
dapat mengaitkan asam amino kepada ujung 3 tRNA. Dengan cara mengenali struktur
tRNA atau untuk asam amino sintetase-aminoasil- tRNA mampu bekerja memasangkan
satu jenis tRNA dengan satu jenis asam amino. Untuk 20 asam amino yang dikenali
dalam sandi genetic sekurang-kurangnya ada 31 jenis tRNA.
3. Ribosomal RNA (rRNA) untuk
membentuk ribosom bersama dengan 75 protein lainnya. Ribosom merupakan tempat
berlangsungnya translasi. Dengan komponen penyusunnya yang terdiri dari rRNA
dan protein ribosom mampu mengenali mRNA dan sejumlah enzim yang protein yang
berperanan dalam proses translasi.
Ribosom terdiri dari dua sub unit, yaitu sub unit kecil dan subunit
besar. Sub unit kecil mengandung sekitar sepertiga masa ribosom dan sisanya
terdapat pada sub unit besar. Dalam keadaan bebas kedua sub unit ribosm
terpisah satu dari yang lain, dan mereka akan bersatu pada saat proses
translasi akan dimulai. Ukuran ribosme Eukariotik adalah 80 S atau setara
dengan 4.420.000 dalton lebih besar dibandingkan dengan ribosom pada
prokariotik seperti bakteri 70 S atau setara dengan 2.520.000 dalton.
Di dalam ribosom, terdapat satu
situs untuk mRNA dan dua situs untuk tRNA dan satu situs untuk enzim
transferase peptidil. Transferase
peptidil adalah enzim yang berperan dalam merangkaikan satu asam amino dengan
asam amino yang lain. Situs mRNA terdapat pada sub unit kecil dan sedangkan
situs tRNA, yaitu situs A dan P, terdapat pada sebagian kecil pada sub unit
kecil dan bagian terbesar pada sub unit besar. Situs tranferase peptidil
terdapat pada sub unit besar. Adanya rRNA pada ribosom memberikan kemampuan pada
ribosom untuk mengenali tRNA dan mRNA.
Sebagian besar ribosom terletak pada
sitoplasma, dan dalam sel eukariotik sejumlah ribosom terdapat dalam organel
intraseluler seperti mitokondria dan kloroplas. Ribosom-ribosom ini berfungsi
untuk memsintesis protein yang khusus berfungsi di dalam organel-organel
tersebut.
I. TAHAPAN TRANSLASI
Translasi memilik tiga proses, yaitu inisiasi protein, perpanjangan
rantai polipeptida, dan proses akhir translasi.
A. Inisiasi translasi
Inisiasi protein memiliki 3 tahapan, yaitu :
1. Penempelan mRNA pada subunit kecil
ribosom dengan cara pengenalan situs Shine Dalgarno oleh rRNA 16S;
2. Penempelan tRNA inisiator pada situs P
subunit kecil ribosom
3. Subunit besar ribosom dengan kompleks
subunit kecil ribosom-tRNA-mRNA, membentuk ribosom sempurna yang siap membaca
kodon-kodon mRNA.
Pada E. coli proses inisiasi dibantu oleh tiga faktor inisiasi. Ketiga
protein tersebut diberi sandi IF1, IF2 dan IF3 (IF singkatan dari inisiasi factor). Sel eukariotik mengandung faktor inisiasi
yang lebih kompleks dibandingkan dengan prokariotik. Terdapat dua faktor Eif2
yang mempunyai fungsi sama dengan gabungan IF1 dan IF2; dan IF3 mempunyai
fungsi sama dengan IF3.
B. Perpanjangan rantai polipeptida
Proses ini merupakan kejadian yang lain dari proses inisiasi dengan
perangkat reaksi yang berbeda. Dalam proses perpanjangan akan terlibat sejumlah
protein faktor perpanjangan EF (elongation factor), enzim transferase peptidil, serta GTP. Pada akhir proses insiasi
dihasilkan satu ribosom sempurna yang berasosiasi dengan aminoasil-tRNA
inisiator dan mRNA.
Pada bakteri masuknya aminoasil-tRNA kedua dan selanjutnya ke dalam
situs A akan dibantu oleh protein faktor perpanjangan EF-Tu serta GTP yang
membentuk kompleks EF-Tu-GTP-aminoasil-tRNA. Kompleks ini baru terbentuk jika,
dan hanya jika, anti kodon dari aminoasil-tRNA dapat berinteraksi dengan kodon
yang terdapat pada situs A. Setelah dua
aminoasil-tRNA berada pada ribosom transferase peptidil akan mengkatalisis
reaksi pembentukan ikatan peptide antara dua asam amino.
C. Akhir proses translasi
Bila ribosom menemui salah satu kodon akhir : UAA, UAG atau UGA, maka
tidak akan ada aminoasil-tRNA yang dapat menempel pada situs A, karena tidak
ada anti kodon yang cocok, sehingga proses perpanjangan rantai polipeptida akan
berakhir. Ini menyebabkan ribosom tRNA, mRNA dan polipeptida dipisahkan satu
dari yang lainnya. Proses pemisahan ini dibantu oleh protein RF yang merupakan
faktor pembebas (RF=release factor).
Pada E. coli dikenal tiga RF, yaitu :
1.
RF1 : tanggap terhadap kodon UAA dan UAG
2.
RF2 : tanggap terhadap kodon UAA dan UGA
3. RF3 : tidak
mempunyai kegiatan pembebasan itu sendiri tetapi merangsang reaksi yang
dikatalisis oleh RF1 dan RF2.
Faktor-faktor
pembebas dapat mengenali kodon-kodon akhir. Ini terbukti dengan menempelnya
protein-protein tersebut pada kodon akhir walaupun dalam keadaan tanpa ribosom.
Pada kodon akhir akan menempel salah satu dari RF1 atau RF2. faktor-faktor ini
akan merubah aktivitas transferase peptidil (mekanisme masih belum diketahui),
sehingga bukan mereaksikan polipeptida dengan aminoasil-tRNA melainkan dengan
air (H2O).
Tahapan-tahapan translasi
dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Inisiasi
1.
Sebuah subunit kecil dari ribosom terikat pada bagian awal pesan (di 5’)
2. Subunit kemudian menelusuri alur menuju 3’
sampai mendapatkan codon
AUG.
3.
Di sini subunit akan bergabung dengan subunit besar dan sebuah inisiator
tRNA.
4.
Inisiator tRNA mengikat pada P Site pada ribosom.
b. Elongasi:
5.
Sebuah aminoacyl-tRNA (sebuah tRNA yang terikat kovalen pada asam aminonya)
yang dapat berpasangan basa dengan codon selanjutnya pada mRNA tiba di A site
6.
Asam amino sebelumnya (Met di awal translasi) terhubung pada asam amino yang
datang dengan ikatan peptida.
7.
Inisiator tRNA dilepaskan dari P site.
8.
Ribosom berpindah menuju codon selanjutnya. Pergeseran ini memindahkan tRNA
yang baru tiba, bersama peptida yang dibawanya, menuju P site dan membuka A
site untuk kedatangan aminoacyl-tRNA yang baru.
c. Terminasi
9.
Akhir translasi terjadi saat ribosom mencapai satu atau lebih codon STOP (UAA,
UAG, UGA).
II. PENGATURAN TRANSLASI
Ekspresi sebagian
besar gen dikendalikan pada transkripsi. Faktor-faktor transkripsi mengikat
pada promotor yang akan menentukan gen-gen yang akan ditranskripsi. Namun,
ekspresi gen juga dapat dikendalikan pada tingkat translasi. Molekul mRNA yang rusak dapat dihasilkan dari
mutasi pada gen dan kesalahan selama
transkripsi dan translasi (meskipun sangat jarang).
Permesinan
Degradasi RNA Umum adalah:
1. Tubuh P
Cytosol dari eukariot mengandung kompleks protein yang
bersaing dengan ribosom untuk akses pada mRNA. Sementara molekul-molekul ini
meningkatkan aktivitasnya, hal ini mengurutkan mRNA dalam kumpulan besar yang
disebut tubuh P (Processing Bodies).
Protein-protein penekan ini memecah mRNA dengan membuang
’kepala’, kemudian membuang ekor poly(A), dan menurunkan sisa pesan (dalam arah
5’à3’.
2. Exosome
Adalah kompleks makromolekul dengan dua bukaan. Molekul
ini mengambil molekul RNA takterlipat dan menurunkan pada arah 3’à5’
3. Dengan
MicroRNA (miRNA)
Adalah molekul RNA kecil yang mengikat pada bagian
komplemen dari 3’-UTR dari mRNA dan mencegah translasi oleh ribosome serta
mencegah kehancurannya.
4. Dengan
Riboswitch
Regulasi beberapa
metabolisme dikendalikan oleh riboswitch. Suatu riboswitch adalah bagian dari
molekul mRNA dengan situs ikatan spesifik untuk metabolit.
5. Dengan
Protein Spesifik Gen
Translasi satu mRNA
pada manusia ditekan oleh sebuah protein : aminoacyl tRNA syntetase.
D. KODE GENETIK
Kode genetik terdiri
dari 64 riplet nukleotida. Triplet ini disebut codon. Dengan tiga pengecualian,
setiap codon mengkodekan untuk satu dari 20 asam amino yang digunakan dalam
sintesis protein. Ini menghasilkan beberapa redundansi dalam kode yang sebagian
besar asam amino dikodekan oleh lebih dari satu codon.
Sebuah kodon (AUG)
memberi dua fungsi yang berkaitan:
1.
Memberi sinyal dimulainya translasi
2.
Mengkodekan dimasukkannya asam amino methionine (Met) ke dalam rantai
polipeptida yang sedang dirakit.
Struktur tRNA alanin di
atas mempunyai molekul yang terdiri atas satu jalur tunggal 77 ribonukleotida.
Rantai ini melipat pada dirinya sendiri, dan sebagian besar basa penyusunnya
berpasangan saling berpasangan untuk membentuk empat wilayah heliks. Paling sedikit terdapat satu jenis tRNA untuk
setiap 20 asam amino dalam sintesis protein. Setiap jenis tRNA memiliki suatu
barisan tiga nukleotida takberpasangan (anticodon) yang dapat terikat mengikut
aturan pasangan basa pada triplet komplementer pada nukleotida (codon) pada
mRNA.
Anticodon : 3’ CGA 5’
Codon : 5’ GCU 3’
Tabel 2. Kode genetik
DNA
TTT
|
Phe
|
TCT
|
Ser
|
TAT
|
Tyr
|
TGT
|
Cys
|
|||
TTC
|
Phe
|
TCC
|
Ser
|
TAC
|
Tyr
|
TGC
|
Cys
|
|||
TTA
|
Leu
|
TCA
|
Ser
|
TAA
|
STOP
|
TGA
|
STOP
|
|||
TTG
|
Leu
|
TCG
|
Ser
|
TAG
|
STOP
|
TGG
|
Trp
|
|||
CTT
|
Leu
|
CCT
|
Pro
|
CAT
|
His
|
CGT
|
Arg
|
|||
CTC
|
Leu
|
CCC
|
Pro
|
CAC
|
His
|
CGC
|
Arg
|
|||
CTA
|
Leu
|
CCA
|
Pro
|
CAA
|
Gln
|
CGA
|
Arg
|
|||
CTG
|
Leu
|
CCG
|
Pro
|
CAG
|
Gln
|
CGG
|
Arg
|
|||
ATT
|
Ile
|
ACT
|
Thr
|
AAT
|
Asn
|
AGT
|
Ser
|
|||
ATC
|
Ile
|
ACC
|
Thr
|
AAC
|
Asn
|
AGC
|
Ser
|
|||
ATA
|
Ile
|
ACA
|
Thr
|
AAA
|
Lys
|
AGA
|
Arg
|
|||
ATG
|
Met*
|
ACG
|
Thr
|
AAG
|
Lys
|
AGG
|
Arg
|
|||
GTT
|
Val
|
GCT
|
Ala
|
GAT
|
Asp
|
GGT
|
Gly
|
|||
GTC
|
Val
|
GCC
|
Ala
|
GAC
|
Asp
|
GGC
|
Gly
|
|||
GTA
|
Val
|
GCA
|
Ala
|
GAA
|
Glu
|
GGA
|
Gly
|
|||
GTG
|
Val
|
GCG
|
Ala
|
GAG
|
Glu
|
GGG
|
Gly
|
Tabel 1. Kode Genetik (codon) RNA
U
|
C
|
A
|
G
|
||
U
|
UUU Phenilalanine (Phe)
|
UCU Serine (Ser)
|
UAU Tyrosine (Tyr)
|
UGU Cysteine (Cys)
|
U
|
UUC Phe
|
UCC Ser
|
UAC Tyr
|
UGC Cys
|
C
|
|
UUA Leucine
(Leu)
|
UCA Ser
|
UAA Stop
|
UGA Stop
|
A
|
|
UUG Leu
|
UCG Ser
|
UAG Stop
|
UGG Tryptophan
(Trp)
|
G
|
|
C
|
CUU Leucine (Leu)
|
CCU Proline (Pro)
|
CAU Histidine (His)
|
CGU Arginine (Arg)
|
U
|
CUC Leu
|
CCC Pro
|
CAC
|
CGC Arg
|
C
|
|
CUA Leu
|
CCA Pro
|
CAA
|
CGA Arg
|
A
|
|
CUG Leu
|
CCG Pro
|
CAG
|
CGG Arg
|
G
|
|
A
|
AUU Isoleucine (Ile)
|
ACU Threonine (Thr)
|
AAU Asparagine (ِِAsn)
|
AGU Serine (Ser)
|
U
|
AUC Ile
|
ACC Thr
|
AAC Asn
|
AGC Ser
|
C
|
|
AUA Ile
|
ACA Thr
|
AAA Lysine (Lys)
|
AGA Arginine
(Arg)
|
A
|
|
AUG Methione
(Met) atau Start
|
ACG Thr
|
AAG Lys
|
AGG Arg
|
G
|
|
G
|
GUU Valine (Val)
|
GCU Alanine (Ala)
|
GAU Aspartic Acid (Asp)
|
GGU Glycine (Gly)
|
U
|
GUC Val
|
GCC Ala
|
GAC Asp
|
GGC Gly
|
C
|
|
GUA Val
|
GCA Ala
|
GAA Glutamic Acid
(Glu)
|
GGA Gly
|
A
|
|
GUG Val
|
GCG Ala
|
GAG Glu
|
GGG Gly
|
G
|
DAFTAR PUSTAKA
Detke. 2007. Post-Transcriptional
Modifications (a.k.a RNA processing). www.no15RNAprocessing/pressentation.html. [21 Nov
2007].
Jusuf, M. 2001.
Genetika 1 Struktur dan Ekspresi Gen. Sagung Seto. Jakarta.
Maki R et al. 2007.
Gene Expression. Proc. Natl. Acad. Sci. USA 77:2138. www.GeneExpression.html. [29 Nov 2007].
Kimball John W. 2006. Kimbal’s
Biology Pages. www.BiologyPages.info. [16 Nov 2007].
Zhang Z, Liao
B, Xu Ming, Jin Y. 2007. Post-Translation modification of POU Domain
Transcription Factor Okt-4 by SUMO-1. The Faseb Journal vol 21. www.fasebj.org.
[21 Nov 2007].
22 April 2013 pukul 12.57
Good article. I am facing some of these issues as well.
.
Feel free to visit my blog post ... landing page design
10 Mei 2013 pukul 17.18
Thankyou very much :)