KELAINAN-KELAINAN KROMOSOM
Kelainan
kromosom dapat dibedakan menjadi 2, yaitu perubahan struktur kromosom dan
perubahan jumlah kromosom.
- Perubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosom secara umum dapat
disebabkan oleh 4 hal, yaitu delesi, duplikasi, inversi, dan translokasi.
- Delesi
Delesi atau defisiensi merupakan peristiwa
hilangnya sebagian kromosom karena kromosom tersebut patah. Potongan kromosom
yang tidak memiliki sentromer akan tertinggal dalam anafase dan hancur dalam
plasma. Kromosom dapat patah di satu tempat dekat ujung kromosom sehingga
bagian ujung kromosom terbuang (delesi terminal) atau dapat terjadi kepatahan
di dua tempat , dan mengakibatkan hilangnya suatu segmen di bagian tengah
kromosom (delesi interkalar). Jika delesi terjadi terlalu banyak, kehilangan
gen biasanya mengakibatkan kematian dalam kandungan (maupun segera, setelah
lahir), namun dalam beberapa kasus, bayi masih dapat hidup cukup lama, tetapi
dengan kelainan-kelainan fenotip. Delesi kromosom dapat disebabkan oleh
pemanasan, radiasi, virus atau bahan kimia. Kelainan-kelainan yang disebabkan
oleh delesi pada kromosom adalah:
a) cry du chat
"Cri du chat" dalam bahasa
Prancis berarti "teriakan kucing", dan kondisi itu dinamakan demikian
karena membuat bayi yang terkena menangis bernada tinggi yang terdengar seperti
suara seekor kucing. Tangisan ini terdengar segera setelah bayi lahir dan
berlangsung selama beberapa minggu, kemudian menghilang. Sindroma ini ditemukan
pada 1 diantara 20.000 dan 1 diantara 50.000 bayi. Sindroma Cri Du Chat (Sindroma
Tangisan Kucing, Sindroma 5p) disebabkan oleh penghapusan bagian
dari lengan pendek kromosom 5. Penyebab terjadinya penghapusan ini tidak
diketahui, tetapi pada sebagian besar kasus, diperkirakan penyebabnya adalah
hilangnya 1 keping kromosom 5 pada saat pembentukan sel telur atau sperma.
Kasus lainnya terjadi karena salah satu orang tua membawa kromosom 5 yang telah
mengalami translokasi (penyusunan ulang Individu).
Ciri-ciri:
·
Tangisan
bernada tinggi seperti suara kucing
·
Berat
badan lahir yang rendah dan pertumbuhan yang lambat
·
Kepalanya
kecil (mikrosefalus)
·
Wajah
asimetris dan mulutnya tidak dapat menutup rapat
·
Hidungnya
lebar
·
Lehernya
pendek
·
Hipertelorisme (kedua mata terpisah jauh)
·
Fissura
palpebra (mata sipit ke
bawah)
·
Mikrognatia (rahang kecil)
·
Letak
telinga lebih rendah (mungkin bentuknya juga abnormal)
·
Skin
tag di depan telinga
·
Di
sela jari kaki maupun tangan terdapat kulit tambahan (seperti selaput) atau
jari-jarinya menyatu - Simian crease (garis tangan pada telapak tangan
hanya satu)
·
Keterbelakangan
mental
·
Perkembangan
kemampuan motoriknya lambat atau tidak lengkap
b)
Wolf-Hirschhorn syndrome
Kelainan
ini disebabkan oleh penghapusan parsial dari lengan pendek kromosom 4. Individu
yang mengalami kelainan Wolf-Hirschhorn syndrome memiliki ciri-ciri terhambatnya
pertumbuhan, keterbelakangan mental yang mendalam, dan fitur wajah yang khas
dengan luas hidung datar dan dahi yang tinggi.
c)
Jacobsen syndrome
Sindrom Jacobsen, juga dikenal sebagai gangguan penghapusan
terminal kromosom 11q. Hal
ini dapat menyebabkan cacat intelektual, penampilan wajah yang khas, dan
berbagai masalah fisik termasuk cacat jantung. Sindrom
ini pertama kali diidentifikasi oleh dokter Denmark Petra Jacobsen, dan
diyakini terjadi pada sekitar 1 dari setiap 100.000 kelahiran. Sindrom
ini merupakan gangguan yang sangat langka.
- Duplikasi
Duplikasi ialah peristiwa bahwa suatu bagian
kromosom mempunyai gen berulang, akibat pertambahan panjang suatu lengan
kromosom. Adisi ditulis dengan tanda + (18q+). Adisi dapat terjadi karena
pertambahan materi yang sudah ada (berupa pengulangan). Peristiwa duplikasi
dapat ditemukan pada lalat buah Drosophila melanogaster . Lalat normal
bermata bulat, lalat mutan bermata sempit ('Bar') hasil dari duplikasi pada
kromosom-X.
- Inversi
Kelainan ini jarang ditemukan.. Pada inversi,
kromosom mempunyai urutan gen yang terbalik karena terjadinya perputaran
kromosom 180 r yang membentuk loop, keludian loop tersebut putus dan bertaut
kembali. Biasanya kelainan ini tifak menyebabkan perubahan fenotip. Inversi
dapat dikategorikan menjadi Inversi Parasentrik bila sentromer diluar loop
ketika inversi terbatas pada satulengan kromosom saja dan Inversi
perisentrik bila sentromer di dalam loop. Ada 2 macam, yaitu :
1.
Inversi
parasentris: sentromer terletak di samping bidang yang mengalami inversi
2.
Inversi
perisentris : sentromer terletak pada bidang yang mengalami inversi
- Translokasi
Translokasi terjadi ketika sebagian segmen
kromosom berpindah ke kromosom lain. Beberapamacam translokasi seperti
translokasi G/G yaitu translokasi antara kromosom 22/21, atau translokasi D/G
yaitu translokasi antara kromosom 14 atau 15 dengan kromosom 21. Dua per
tigakasus translokasi diakibatkan fusi sentrik kromosom akrosentrik. Kariotipe
kedua orangtua normal.Translokasi ini disebut translokasi Robertsonian. Bisa
pula terjadi translokasi yang menimbulkanpertukatan 2 segmen kromosom timbal
balik yang disebut translokasi resiprok.
- Perubahan jumlah kromosom.
Secara umum perubahan jumlah kromosom ada 2,
yaitu euploid dan aneuploid.
- Euploidi
Euploidi ialah suatu keadaan dimana jumlah
kromosom yang dimiliki oleh sesuatu makhluk merupakan kelipatan dari kromosom
dasarnya (kromosom haploidnya). Individunya disebut bersifat euploid.
Banyak dijumpai pada tumbuhan, pada hewan dan manusia jarang karena menyebabkan
kematian. Salah satu contoh: semangka tanpa biji.
Tipe Euploid
|
Jumlah Genom (n)
|
Komplemen Kromosom (ABC merupakan 1 genom)
|
Monoploid
|
Satu (n)
|
A B C
|
Diploid
|
Dua (2n)
|
AA BB CC
|
Triploid
|
Tiga (3n)
|
AAA BBB CCC
|
Tetraploid
|
Empat (4n)
|
AAAA BBBB CCCC
|
Pentaploid
|
Lima (5n)
|
AAAAA BBBBB CCCCC
|
Heksaploid
|
Enam (6n)
|
AAAAAA BBBBBB CCCCCC
|
Septaploid
|
Tujuh (7n)
|
AAAAAAA BBBBBBB CCCCCCC
|
dll
|
|
|
- Aneuploidi
Ialah
suatu keadaan dimana suatu organisme kekurangan atau kelebihan kromosom
tertentu. Individu disebut bersifat aneuploid. Biasanya disebabkan
karena nondisjunction
Tipe
|
Formula
|
Komplemen Kromosom Dengan (ABC) Sebagai Set
Haploid Kromosom
|
Disomi (normal)
|
2n
|
(ABC) (ABC)
|
Aneuploid:
|
2n-1
|
(ABC) (AB)
|
Monosomi
|
||
Nullisomi
|
2n-2
|
(AB) (AB)
|
Polisomi (ada
tambahan kromosom)
|
2n+1
|
(ABC) (ABC) (C)
|
Trisomi
|
||
Dobel Trisomi
|
2n+1+1
|
(ABC) (ABC) (B)(C)
|
Tetrasomi
|
2n+2
|
(ABC) (ABC) (C) (C)
|
Pentasomi
|
2n+3
|
(ABC) (ABC) (C) (C) (C)
|
a)
Sindroma Down (trisomi-21)
Trisoma
21 atau yang disebut sindroma Down adalah kelainan kromosom yang paling sering
terjadi dengan frekuensi 1 dari 700 bayi lahir dan bahkan lebih sering terjadi
pada ibu yang hamil pada usia (>35 tahun). Pada penderita sindroma Down
terdapat tiga untai kromosom 21. Jumlah kromosom 21 yang berlebih ini
mengakibatkan gejala-gejala seperti retardasi mental, kelainan jantung bawaan,
berat badan bayi yang kurang normal, pendengaran dan penglihatan berkurang,
otot-otot melemah (hipotonia) dan kecenderungan menderita kanker sel daerah
putih (leukemia).
Ciri-ciri:
· IQ rendah
· tubuh pendek
· kepala lebar
· wajah membulat
· kelopak mata memiliki lipatan
epikantus mirip orang 'oriental'
· mulut selalu terbuka
Formula kromosom :
o Perempuan = 47,XX, +21
o Laki-laki = 47,XY, +21
b)
Sindroma Trisomi-18 (Sindroma Edward's)
Trisomi
18 atau sindroma Edward disebabkan oleh adanya 3 untai kromosom 18 pada tiap
sel penderita. Berlebihnya jumlah kromosom 18 ini jarang terjadi dengan
frekuensi 1 dari 1500 bayi yang lahir dan gejalanya adalah retardasi mental
berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul yang kecil, dan kelainan
pada tangan dan kaki.
Ciri-ciri
:
·
kelainan
pada banyak alat tubuh
·
telinga
rendah
·
rahang
bawah rendah
·
mulut
kecil
·
tuna
mental
·
ginjal
dobel
·
tulang
dada pendek
Hanya
dijumpai pada anak2, pada dewasa tidak pernah karena mengakibatkan kematian
c)
Sindroma Turner
Sindrom
Turner (disebut juga sindrom Ullrich-Turner, sindrom Bonnevie-Ullrich, sindrom
XO, atau monosomi X) adalah suatu kelainan genetik pada wanita karena
kehilangan satu kromosom X.
Wanita normal memiliki kromosom seks XX dengan jumlah total kromosom sebanyak 46, namun pada penderita sindrom Turner hanya memiliki kromosom seks XO dan total kromosom 45. Hal ini terjadi karena satu] kromosom hilang saat nondisjungsi atau selama gametogenesis (pembentukan gamet) atau pun pada tahap awal pembelahan zigot.
Wanita normal memiliki kromosom seks XX dengan jumlah total kromosom sebanyak 46, namun pada penderita sindrom Turner hanya memiliki kromosom seks XO dan total kromosom 45. Hal ini terjadi karena satu] kromosom hilang saat nondisjungsi atau selama gametogenesis (pembentukan gamet) atau pun pada tahap awal pembelahan zigot.
Ciri-ciri:
Wanita
dengan sindrom Turner akan memiliki kelenjar kelamin (gonad) yang tidak
berfungsi dengan baik dan dilahirkan tanpa ovari atau uterus. Apabila seorang
wanita tidak memiliki ovari maka hormon estrogen tidak diproduksi dan wanita
tersebut menjadi infertil. Namun, apabila seorang penderita sindrom Turner
memiliki sel normal (XX) dan sel cacat (sindrom Turner/XO) di dalam tubuhnya,
maka ada kemungkinan wanita tersebut fertil. Wanita dengan keadaan demikian
disebutmosaikisme (mosaicism). Penderita sindrom Turner memiliki
beberapa cenderung ciri fisik tertentu seperti bertubuh pendek, kehilangan
lipatan kulit di sekitar leher, pembengkakan pada tangan dan kaki, wajah
menyerupai anak kecil, dan dada berukuran kecil. Beberapa penyakit cenderung
menyerang penderita sindrom ini, di antaranya adalah penyakit kardiovaskular,
penyakit ginjal dan tiroid, kelainan rangka tulang seperti skoliosis dan osteoporosis,
obesitas, serta gangguan pendengaran dan penglihatan.
Sebagian besar penderita sindrom ini tidak memiliki keterbelakangan intelektual, namun dibandingkan wanita normal, penderita memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita keterbelakangan intelektual Sebagian penderita sindrom Turner memiliki kesulitan dalam menghafal, mempelajari matematika, serta kemampuan visual pemahaman ruangnya rendah. Perbedaan fisik dengan wanita normal juga membuat penderita sindrom Turner cenderung sulit untuk bersosialisasi.
Sebagian besar penderita sindrom ini tidak memiliki keterbelakangan intelektual, namun dibandingkan wanita normal, penderita memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita keterbelakangan intelektual Sebagian penderita sindrom Turner memiliki kesulitan dalam menghafal, mempelajari matematika, serta kemampuan visual pemahaman ruangnya rendah. Perbedaan fisik dengan wanita normal juga membuat penderita sindrom Turner cenderung sulit untuk bersosialisasi.
Pada
bayi tampak kecil, kaki dan tangan bengkak karena edema limfe, pterygium colli
(kelebihan kulit leher), batas rambut belakang rendah, pada dewasa bentuk badan
pendek, dan amenorrhea karena ovarium yang sangat kecil. Formula kromosom 45,XO
d)
Sindroma Klinefelter
Penderita
pria dengan ciri seperti wanita :
·
tumbuhnya
payudara
·
pertumbuhan
rambut kurang
·
lengan
dan kaki ekstrim panjang sehingga seluruh tubuh nampak tinggi
·
suara
tinggi seperti wanita
·
testis
kecil
·
Genitalia
eksterna tampak normal tetapi spermatozoa biasanya tidak dibentuk sehingga
individu bersifat steril
Formula kromosom : 47,XXY
e)
Pria XYY
Ciri
karakteristik :
·
Agresif
·
Suka
berbuat jahat serta melanggar hukum
·
Abnormalitas
pada alat genitalia luar dan dalam, namun tidak menimbulkan anomali pada tubuh
19 Mei 2013 pukul 09.20
Terima kasih atas kunjungannya kawan
25 Mei 2013 pukul 09.54
Sama sama gan
25 Mei 2013 pukul 21.21
Postingan yang dapat menambah pengetahuan saya..
Terima kasih banyak sudah berbagi sobat
27 Mei 2013 pukul 05.28
Thank gan, keep blogwalking here :)