Pergaulan yang dilarang agama

Prohibited Religious association

http://www.muslimsofnorwich.org.uk/images/home_image.jpg   Sungguh menyedihkan keadaan sebagian pelajar di beberapa PTS/PTN. Umat Islam yang benar-benar beriman hendaknya sedih dan kasihan melihat keadaan ini. Mereka yang dikatakan termasuk orang yang jadi generasi bangsa dan agama tapi ternyata menginjak agama dan juga nama PTS/PTN itu sendiri. Apa itu ? Pergaulan mereka yang modern dan jahiliyah, yaitu berpacaran. Bahkan yang menyedihkan sampai kawinpun disebabkan dari asal pacaran mereka (na'udzubillah min dzalik). Wahai saudaraku seiman, adakah Islam membolehkan yang namanya pacaran sebagaimana yang dilakukan oleh muda mudi sekarang ? Atau perkenalan dulu setahun dua tahun sebelum nikah ? Wahai saudaraku, mari kita pelajari Al quran dengan benar dan hati yang suci. Jangan kita tafsirkan Alquran dengan nafsu kita, jangan jadikan Alquran dibelakang kita (mengikuti kita) tapi jadikan ia sebagai imam (ikutan kita).
Jangankan untuk pacaran, memandang wanita atau sebaliknya itu saja dilarang oleh ayat Annur ayat 30 - 31 dan banyak hadits yang berhubungan dengan ayat itu. Orang yang banyak bergaul dan memandang wanita yang bukan muhrimnya (dilarang dipandang) atau sebaliknya maka ia tidak akan merasakan manisnya iman, shalat tidak akan menjadi penyejuk matanya. Kepahaman pada Alquran pun sangat sulit diberikan. Banyak orang yang tahu Arti Alquran, bisa membaca, tahu tafsirnya tapi tidak paham kemana arah dan tujuannya. Kalau pelajar PTS/PTN saja berpacaran maka bagaimana dengan orang diluar mereka ? Kalau orang yang dianggap menjadi generasi bangsa dan agama, pelajar saja memandang/ bergaul dengan yang bukan muhrim biasa saja maka bagaimana dengan orang yang ugal - ugalan ? Jadi wajar orang lain diluar berzina kalau orang yang menjadi generasi bangsa dan agama, pelajarsaja berpacaran (menganggap pergaulan bukan muhrim itu boleh). Kalau pelajar PTS/PTN kawin disebabkan pacaran maka wajar adik kelasnya kawin disebabkan kecelakaan (pahamkan maksudnya ?). 
Jadi benar Rasulullah saw mewasiatkan agar hati - hati dengan wanita. Wahai saudaraku, kalau perbuatan larangan itu dilakukan maka manusia itu telah berkedok atau bergaya terpelajar tapi seperti musang berbulu domba. Keliatannya baik tapi isinya sama saja dengan orang lain yang biasa di masyarakat. Lalu bagaimana dengan kata orang sekarang dengan penjajakan dulu sebelum nikah, menjalin hubungan dulu setahun dua tahun sebelum nikah dengan maksud untuk mengenal sifat atau watak masing - masing ? Masya Allah ...., hal itu bukan ajaran Alquran atau hadits. Dalam fiqih adanya hukum meminang / khithab dengan bolehnya memandang kepada calon yang diinginkan. Ini berarti sebelum kita ada keinginan hati untuk meminang maka tidak dianjurkan untuk memandang calon wanita itu. Karena agama tidak membolehkan memandang wanita yang bukan muhrim. Pandangan pertama bagian kita dan yang kedua adalah dosa bagi kita. 
http://graphics8.nytimes.com/packages/images/photo/2007/11/20/1124-SHARIAH/20605311.JPG
Dalam mafhum hadits diriwayatkan seorang sahabat bertanya tentang pandangan tidak sengaja kepada hal yang diharamkan, maka Nabi saw menyruh untuk memalingkan wajah. Itu hal yang tidak sengaja lalu bagaimana dengan berteman, berdua - duaan, ber-sms-an, ditambah kata rayuan, sayang-sayangan ( mungkin ada yang berdalih itu - ini agar keinginan nafsu bisa terwujud). Kalau seseorang itu kawin disebabkan pacaran maka bagaimana nanti dengan perkawinan anak cucu ? Jadi beruntung orang yang kawin tapi Allah swt jauhkan ia dari sebab pacaran/ hal yang dilarang agama. 
Wahai saudaraku, kalau anda ingin kawin maka usahakan jangan disebabkan karena pacaran. Kenapa ? Anda fikirkan saja berapa banyak mendapat dosa yang disebabkan karena pacaran, ditambah lagi kurangnya berkah dari perkawinan tersebut yang disebabkan dosa pacaran. Silahkan anda renungi dengan hati yang tenang dan khusyuk. Seorang yang belajar tidak pantas melakukan perbuatan itu karena ada seorang waliyullah katakan ; قال الربيع بن أنس : من لم يخش الله فليس بعالم.
Orang yang tidak takut kepada Allah swt maka bukanlah sebagai orang alim/ ulama. Dan bagaimana seharusnya akhlak orang yang belajar maka hendaklah lihat perkataan Aisyah r.ha ; قالت عائشة : كان خلقه القرآن، يرضي لرضاه ويسخط لسخطه.
Akhlak Rasulullah saw ialah Alquran, beliau ridha dengan senang hati mengikuti perintah Allah swt dan dengan senang hati meninggalkan apa yang tidak disukai Allah swt. Kalau kita belum mengikuti seperti itu maka akhlak kita tidak mengikuti Nabi saw dan juga bertentangan dengan Alquran, lalu bagaimana bisa memahamkan kepada orang lain kalau diri sendiri saja belum paham. Perbuatan ini sudah semarak dimana-mana dan terhadap siapa saja. Maka kita kuatkan iman kita agar terhindar dari perbuatan yang dilarang oleh Allah swt ini. Dan perlu diketahui bahwa ilmu, status apa saja pada seseorang tidak bisa menahan perbuatan ini kecuali orang yang punya iman kuat. Jadi kenapa maksiat meyebar, ini disebabkan daripada iman yang lemah. Sebagaiman dalam makna hadits ; Tidak akan berzina orang yang berzina selama ia masih beriman. Semoga Allah swt menjaga kita dan anak cucu kita dari perbuatan yang dilarang - Nya, amin. 

Tags:

About

Thank you for your visit in my blog, you can access subtitle in this blog. If you need subtitle you can request in my contact or comment in one of article. Author : Alan Hendrawan

0 comments

Leave a Reply

Thank you for your comment in my blog